Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Maluku Utara, mengalami erupsi pada Jumat pagi (14/6/2024), pukul 08.26 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 2.587 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga
Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 27 mm dan durasi 69 detik.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut, untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2024, Gunug Dukono tercatat sudahd meletus sebanyak 23 kali. Hingga hari ini Jumat, 14 Juni 2024, pukul 08.00 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).
Tentang Gunung Dukono
Pulau Halmahera, yang terletak di provinsi Maluku Utara, Indonesia, adalah rumah bagi beberapa keajaiban alam yang menakjubkan. Salah satu daya tarik utama pulau ini adalah Gunung Dukono, sebuah gunung berapi yang terkenal dengan aktivitas vulkaniknya yang aktif. Dengan keindahan alam yang luar biasa dan pesona alami yang memikat, Gunung Dukono telah menjadi tujuan populer bagi para pendaki dan pecinta alam.
Gunung Dukono terletak di bagian utara Pulau Halmahera dan merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Ketinggian puncaknya mencapai sekitar 1.330 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu gunung tertinggi di wilayah ini. Namun, apa yang membuat Gunung Dukono begitu menarik adalah aktivitas vulkaniknya yang tak henti-hentinya. Gunung ini seringkali melepaskan asap dan abu vulkanik yang spektakuler, menciptakan pemandangan yang memukau.
Perjalanan menuju Gunung Dukono dimulai dari desa Tobelo, yang merupakan titik awal pendakian. Para pendaki akan melewati hutan tropis yang lebat dan pemandangan yang menakjubkan sepanjang perjalanan. Meskipun pendakian ini tidak terlalu sulit, tetapi tetap diperlukan kesiapan fisik yang cukup, karena medan yang terjal dan cuaca yang berubah-ubah.
Saat mencapai puncak Gunung Dukono, para pendaki akan disambut oleh pemandangan yang menakjubkan. Dari sini, mereka dapat melihat panorama luas Pulau Halmahera dan lautan yang memukau. Namun, yang paling menarik adalah melihat aktivitas vulkanik Gunung Dukono itu sendiri. Asap dan abu vulkanik yang keluar dari kawahnya menciptakan lanskap yang unik dan menakjubkan.
Selain keindahan alamnya, Gunung Dukono juga menawarkan pengalaman mendebarkan bagi para pendaki yang mencari petualangan. Aktivitas vulkaniknya yang aktif memberikan kesempatan bagi para pendaki untuk menyaksikan letusan gunung berapi dari dekat. Tentu saja, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan pemandu yang berpengalaman.
Meskipun Gunung Dukono memiliki reputasi sebagai gunung berapi yang aktif, tetapi tetap menjadi tujuan populer bagi para pendaki. Keindahan alam yang menakjubkan dan pengalaman mendebarkan yang ditawarkan oleh gunung ini membuatnya menjadi tempat yang wajib dikunjungi bagi para pecinta alam dan petualang. Namun, perlu diingat bahwa kegiatan pendakian harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan yang tepat.
Pulau Halmahera, dengan Gunung Dukono-nya yang megah, adalah salah satu surga alami Indonesia yang harus dikunjungi. Dengan keindahan alam yang menakjubkan dan pengalaman mendebarkan yang ditawarkan, gunung ini akan memikat hati setiap pendaki dan pecinta alam yang datang ke sini. Jadi, jika Anda mencari petualangan yang tak terlupakan dan pemandangan yang menakjubkan, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Maluku Utara.CopyGenerate
Advertisement