Profil Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-9 RI yang Meninggal Dunia

Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (24/7/2024). Berikut profil singkat dan perjalanan kariernya.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 25 Jul 2024, 12:48 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 12:36 WIB
Secara Kenegaraan, Pemakaman Jenazah Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz Dilakukan
Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz wafat pada Rabu pagi sekitar pukul 09.30 WIB pada usia 84 tahun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Bandung - Wakil Presiden Ke-9 Republik Indonesia, Hamzah Haz dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (24/7/2024) pukul 09.30 WIB di Jakarta. Hamzah Haz diketahui meninggal dunia di usia ke-84 tahun.

Adapun kabar duka tersebut telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi dan dikonfirmasi oleh Politikus PPP Syaifullah Tamliha.

“Ya. Di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat,” ucap Syaifullah Tamliha.

Sebelumnya, pihak keluarga Hamzah Haz sempat mengungkapkan riwayat kesehatan almarhum beberapa terakhir ini. Diketahui Hamzah Haz sempat mengalami sejumlah keluhan seperti gangguan motorik pada bagian kaki.

Menurut pengakuan istrinya, kondisi sakit tersebut sudah diderita sang suami sejak lama. Bahkan, karena kondisinya Hamzah Haz sudah tidak lagi salat ke masjid dan melaksanakan ibadahnya di rumah.

Anak ke-4 Hamzah Haz yaitu Agus Haz juga menceritakan situasi meninggal sang ayah. Diketahui, ayahnya tersebut meninggal dunia ketika bangun tidur hendak melaksanakan salat duha.

Sebagai informasi, Hamzah Haz juga dikenal sebagai salah seorang tokoh NU dan pernah berkarier dalam beberapa pekerjaan. Mulai dari guru, wartawan, politikus, hingga anggota DPR.

Salah satu puncak kariernya dalam politik adalah ketika ia menjabat jadi Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia untuk masa jabatan 2001 hingga 2004. Saat itu Hamzah menjabat jadi Wapres dan mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Profil Singkat Hamzah Haz

hamzah-haz-130723b.jpg
Hamzah Haz

Mengutip dari situs resmi PPP Hamzah Haz lahir pada tanggal 15 Februari 1940 di Ketapang, Kalimantan Barat. Hamzah mempunyai dua orang istri bernama Hj. Asmaniah dan Hj. Titin Kartini.

Dari kedua istri tersebut ia dikaruniai 12 orang anak yang terdiri dari 4 orang anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Hamzah dikenal sebagai mantan Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri.

Sejak duduk di bangku SMP Hamzah dikenal sebagai remaja yang tertarik pada dunia organisasi. Minatnya ternyata terus berlanjut di setiap jenjang pendidikan yang ditempuhnya terutama di perguruan tinggi.

Hamzah pernah menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dan setelah lulus ia memilih bekerja di bank. Kemudian, Hamzah juga pernah menempuh pendidikan di Universitas Tanjungpura Pontianak dengan Prodi Ekonomi Perusahaan.

Ketika berkuliah Hamzah dikenal aktif bahkan sempat menjadi asisten dosen dan terus meningkat hingga resmi menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura.


Perjalanan Karier Hamzah Haz

Djan Faridz dan Hamzah Haz Kompak Jenguk SDA di Rutan KPK
Mantan Ketum PPP Hamzah Haz seusai mendatangi gedung KPK, Jakarta, Senin (27/4/2015). Mantan wapres RI itu mengaku kedatangannya untuk menjenguk mantan Ketum PPP, Suryadharma Ali (SDA). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sebelum dikenal menjadi seorang Wakil Presiden, Hamzah Haz pernah bekerja di bank dan berdasarkan data Perpusnas pernah berprofesi menjadi guru sekolah menengah di kampung halamannya, Ketapang hingga tahun 1962.

Hamzah juga pernah menjadi asisten dosen di universitas dan meningkat menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. Dalam karier politiknya Hamzah memulai kariernya dari bawah.

Karena aktif berorganisasi Hamzah sempat menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat. Hamzah juga pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat.

Tidak sampai di situ Hamzah terus berkembang dan mulai berkarier ke Gedung DPR/MPR di Senayan pada 1971. Hamzah juga terpilih secara terus-menerus menjadi anggota DPR mewakili PPP.

Pada akhir tahun 1998 hingga 2007, Hamzah Haz menjabat menjadi Ketua Umum PPP dan aktif menjadi anggota DPR yang bersuara terkait masalah moneter terutama mengenai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).


Menjadi Menteri dan Wakil Presiden ke-9 RI

Mantan Wapres Hamzah Haz Kembali Jenguk Fuad Amin di Rutan KPK
Mantan Wapres Hamzah Haz mendatangi Gedung KPK, Jakarta, Kamis (2/4/2015). Mantan Ketum PPP itu kembali menjenguk mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron di rutan KPK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Karier politik Hamzah Haz semakin bersinar di tahun 1998 dan terpilih menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kabinet Presiden Habibie.

Namun di tahun 1999 ia mengundurkan diri dari jabatannya karena desakan masyarakat yang meminta pimpinan partai tidak duduk sebagai menteri. Adapun dalam Pemilu 1999 ketika Presiden Gus Dur terpilih ia kembali diangkat menjadi menteri.

Posisinya saat itu menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan. Namun, gejolak kembali timbul dan membuatnya harus mengundurkan diri pada November 1999.

Setelah mundur Hamzah Haz berfokus kembali sebagai pemimpin partai dan diluar dugaan pada tahun 2001 ia terpilih menjadi Wakil Presiden Ke-9 RI melalui Sidang Istimewa (SI) MPR.

Melalui pidatonya Hamzah Haz bertekad untuk menjalin hubungan baik dengan Presiden Megawati agar bisa membentuk pemerintahan yang efektif. Jabatannya tersebut berlangsung hingga 2004.

Pada Pemilu 2024, Hamzah Haz kembali mencalonkan diri menjadi Presiden dan menggandeng Agum Gumelar sebagai wakilnya. Namun pada pemilihan tersebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla terpilih jadi Presiden dan Wapres RI.

Sejak itu, Hamzah tidak lagi mencalonkan diri baik sebagai Presiden atau Wakil Presiden RI dalam Pemilu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya