Dinkes: 32 Rumah Sakit Bekerja Sama dengan BPJS, Ada 6.227 Tempat Tidur

Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung disebut tidak melayani pasien BPJS Kesehatan lagi lantaran telah menghentikan kerja sama sementara waktu dengan BPJS Kesehatan.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 31 Jul 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi pasien
Ilustrasi pasien. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian menyampaikan, sebanyak 32 rumah sakit dari 42 rumah sakit di Kota Bandung telah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Dia memastikan pelayanan kesehatan bagi para peserta BPJS Kesehatan yang melakukan pelayanan di RS Muhammadiyah Kota Bandung tidak akan terganggu.

Pernyataan ini disampaikan setelah Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung tidak melayani pasien BPJS Kesehatan lagi lantaran telah memutuskan untuk menghentikan kerja sama untuk sementara waktu dengan BPJS Kesehatan.

Dia mengatakan, sebanyak 80 persen pasien RS Muhammadiyah merupakan pasien BPJS. Pasien-pasien yang tidak bisa mendapat layanan BPJS di RS Muhamadiyah bisa dipindahkan ke rumah sakit yang lain.

Dia mengatakan, dari 32 rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS, secara keseluruhan terdapat 6.227 tempat tidur.

Sedangkan jumlah tempat tidur di RS Muhammadiyah Kota Bandung mencapai 159 tempat tidur. Anhar menyebut saat ini jumlah keterisian rumah sakit di Kota Bandung mencapai 60 persen atau 3.766 tempat tidur.

"Dengan data tersebut masih terdapat 2.511 tempat tidur yang kosong di rumah sakit yang menerima BPJS. Sehingga kita masih punya cadangan dalam tanda kutip ya tempat tidur yang kosong itu kurang lebih 2.500-an tempat tidur," kata di Bandung, Senin (29/7/2024).

"Sedangkan tempat tidur Muhammadiyah hanya ada 159 TT. Jadi sebenarnya pengalihan ini di atas kertas tentu saja tidak terlalu menjadi masalah. Karena pasien-pasiennya bisa dipindahkan ke rumah lain," imbuhnya.

Ia menyebut yang menjadi tantangan adalah aspek psikologis, karena pasien yang sudah biasa di Rumah Sakit Muhammadiyah dipindahkan ke rumah sakit lain.

Untuk itu, Dinkes akan terus melakukan edukasi terutama dari pihak rumah sakit yang akan menerima pemindahan pasien BPJS. "Kita akan sampaikan agar mereka juga mendapatkan pelayanan ya prima," ujarnya.

Ia juga menginstruksikan kepada Puskesmas untuk merujuk pasien ke beberapa RS lain yang dekat dengan domisili pasien BPJS.

"Kita akan arahkan pasien ke RS terdekat. Prinsipnya yang terdekat. Sekarang Muhammadiyah ditutup, jadi rumah sakit terdekat lainnya akan terbuka," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya