Menanti Lawan Arief Rohman-Sri Setyorini di Pilkada Blora 2024, Ada yang Berani?

Pasangan Arief Rohman - Sri Setyorini dalam kontestasi Pilkada Blora 2024 didukung koalisi gemuk. Ada yang berani melawan?

oleh Ahmad Adirin diperbarui 05 Agu 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 09:00 WIB
Pilkada Blora
Pasangan bakal calon bupati (bacabup) Arief Rohman dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) Sri Setyorini mendapatkan surat rekomendasi untuk maju Pilkada Blora 2024 dari Partai Gerindra. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Ketua Dewan pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Tengah yang saat ini menjabat menjadi Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono telah memberikan surat rekomendasi kepada pasangan Arief Rohman - Sri Setyorini untuk maju di Pilkada Blora 2024. Surat rekomendasi tersebut diserahkan di Kota Semarang, pada Kamis (1/8/2024) lalu.

Keputusan Partai Gerindra mengusung pasangan Arief Rohman - Sri Setyorini (ASRI) membuat banyak masyarakat jadi keheranan alias terkejut. Pasalnya, beredar kabar sebelumnya bahwa ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Blora yang juga mantan Bupati Blora dua periode, Djoko Nugroho alias Kokok, bakal membuat poros baru untuk melawan pasangan Arief Rohman -Sri Setyorini (ASRI).

"Ya kaget lah, kemarin kan santer kabarnya kalau putranya Pak Kokok (Prayogo Nugroho) mau dicalonkan, tapi ini rekomendasi Partai Gerindra justru diberikan ke pasangan lain," ujar warga Blora, Azis kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Azis menyebut politik sangat dinamis. Selain itu, dipastikan poros baru yang akan dibuat oleh Ketua Partai Gerindra Kabupaten Blora tidak akan terbentuk.

Salah satu anggota Partai Gerindra Blora sekaligus Anggota DPRD Blora terpilih 2024-2029, Galuh Saraswati menilai, bahwa munculnya rekomendasi tersebut merupakan keputusan terbaik dan menjadi perintah untuk tegak lurus terhadap keputusan partai.

"Kalau menurut saya, lebih ke perintah tegak lurus. Apapun keputusan partai saya anggap itu yang terbaik," ujarnya.

 

Siapa Lawan Pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini?

Secara resmi pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini telah didukung koalisi gemuk, yaitu, PKB, Partai NasDem, Partai Gerindra, Partai Perindo, dan PSI. Untuk partai Hanura dan PKS masih menunggu pengumuman secara resmi karena masih menunggu surat dari keputusan pusat.

Lantas, bagaimana dengan partai lain yang belum menentukan arah politik dalam Pilkada Blora 2024? Apakah PDI-P, Golkar, Demokrat dan PPP bakal merapat atau membuat poros baru untuk melawan pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini?

“Pak Arief sudah komunikasi dengan saya, dan sudah saya beri akses komunikasi dengan Ketua Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah Pak Panggah Susanto,” ungkap Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Blora, Siswanto.

Disinggung Partai Golkar akan membuat poros sendiri ataukah berkoalisi, Siswanto menyampaikan pada pekan kemarin atau semingguan lalu, Arief Rohman sudah menjalin silaturahim dengan Ketua Golkar Provinsi Jawa Tengah saat di Jakarta.

“Untuk hasilnya tentu Pak Panggah Susanto yang akan menindaklanjuti ke pusat, sejauh mana hasil komunikasinya. Kemudian tentunya nanti dari Partai Golkar Pusat mungkin akan wawancara kebutuhan-kebutuhan lain dalam rangka untuk uji kelayakan,” katanya.

Siswanto dalam kesempatan ini juga menanggapi kaitan kekuatan politik bacabup incumbent Arief Rohman yang tersiar santer akan menggandeng saudara kandung Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto. Yaitu, Sri Setyorini sebagai bacawabup Blora.

“Sampai saat ini seperti itu. Kalau dari peta atau kekuatan politik ya hari ini Pak Arif posisi surveinya di medsos masih unggul ya, tapi proses politik itu kan masih berjalan ya,” katanya.

 

Kata Pengamat

Seorang pengamat politik sekaligus dosen sekolah tinggi di Kabupaten Blora yang enggan disebut namanya mengungkapkan, Pilkada Blora 2024 bisa saja hanya menyediakan calon tunggal, tergantung sikap Partai PPP dan PDIP.

Ia mengaku, untuk Partai Golkar dan Demokrat kabarnya sudah pasti akan mengusung pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini tinggal menunggu deklarasi resmi.

"Golkar dan Demokrat sebentar lagi, tinggal PPP dan PDIP. Kalau PPP merapat ya pasti catung, kalau sengaja dibiarkan artinya muncul lawan. Wes to, penak-penak," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com.

Lebih lanjut, akademisi ini berharap pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini mempunyai lawan dalam Pilkada Blora 2024 agar demokrasi di Blora terwujud.

"Nek menurutku kayak e dilepas biar demokrasi terwujud, kalau saya minta PPP dibebaskan saja ben ngancani PDIP. Tapi kethok e yo ketakutan ending e," ujarnya kembali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya