IWAPI Jakarta Selatan Angkat Tema Lingkungan di Rakercab 2024

DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ke-1 di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024).

oleh Tim Regional diperbarui 07 Agu 2024, 20:22 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 20:17 WIB
DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ke-1 di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024).
DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ke-1 di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024) dengan tema Strategi Perempuan Pelaku Usaha dalam Menciptakan Ekonomi dengan Selalu Memperhatikan Lingkungan Hidup.

Liputan6.com, Jakarta DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) ke-1 di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2024) dengan tema Strategi Perempuan Pelaku Usaha dalam Menciptakan Ekonomi dengan Selalu Memperhatikan Lingkungan Hidup.

Ketua IWAPI Jakarta Selatan, Khoe Ribka menjelaskan mengapa Rakercab 2024 ini mengangkat tema lingkungan, yaitu sebagai sikap atas perubahan iklim dunia yang tidak menentu dan sulit diprediksi akibat kerusakan lingkungan hidup.

“Kami sebagai wanita pelaku bisnis tidak mau hanya memperhatikan kondisi saat ini saja, melainkan ke masa yang akan datang. Kami ingin para pengusaha tidak hanya cari cuan, tetapi juga memperhatikan lingkungan di sekitarnya,” kata dia saat memberikan sambutan.

Dirinya berharap dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup, negara Indonesia menjadi lebih sejahtera dan aman dari berbagai ancaman bencana akibat perubahan cuaca.

“Kita ingat tahun lalu saat Jakarta dilanda polusi udara ekstrem hingga membuat langit terlihat seperti mendung. Padahal itu polusi semua,” ucap dia.

Polusi di Jakarta ini terjadi, menurut Khoe, karena adanya pencemaran lingkungan di banyak tempat dan kurangnya perhatian masyarakat mengenai isu-isu lingkungan hidup.

Dirinya bersyukur karena Jakarta saat ini memiliki hutan mangrove di Jakarta Utara, sebagai wilayah dengan level polusi cukup tinggi bila dibanding dengan Jakarta Selatan. Penanaman mangrove adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Namun, pihaknya menyayangkan masyarakat khususnya bagi para pelaku usaha, yang kurang perhatian terhadap isu kelestarian lingkungan laut. Karena laut juga bagian yang paling banyak terkena dampak polusi dan kurang diperhatikan.

“Kita lihat begitu banyak polusi di laut, siapa yang memperhatikan? Pelaku usaha harus memperhatikan isu pencemaran di laut agar kembali bersih dan jernih,” katanya.

Untuk itu, pihaknya bersama dengan pelaku usaha penyewaan kapal pinisi di Ancol menginisiasi penanaman terumbu karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu yang dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus.

“DPC IWAPI Jakarta Selatan menjadi pionir penanaman terumbu karang,” uca dia.

Dia menyebut, penanaman terumbu karang tersebut diberi nama merujuk pada orang yang menanam, seperti pada terumbu karang yang ditanam atas nama Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin.

Tidak hanya nama Wali Kota, nama-nama pengurus di DPD dan seluruh DPC di Jakarta juga tertulis di terumbu karang yang baru ditanam itu. Masing-masing nama menanam 11 terumbu karang, satu ukuran besar dan sepuluh baby coral.

“Jadi nanti kalau kita diving di Pulau Pramuka, bisa dilihat nama-nama kita tertulis di terumbu karang,” kata Khoe Ribka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Langkah Nyata Menjaga Lingkungan

Menurut dia, menanam terumbu karang merupakan langkah nyata IWAPI Jakarta Selatan dalam menjaga lingkungan hidup khususnya dalam upaya melestarikan ekosistem laut demi menjaga Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Khoe menyebut, pada Rakercab Ke-1 DPC IWAPI Jakarta Selatan digelar selama setengah hari atau half day meeting yang biasanya digelar dari pukul sembilan pagi hingga lima sore, namun kini hanya digelar dari pukul sembilan pagi sampai pukul satu siang.

“Kita pres agar lebih efektif,” katanya.

Dia berharap dengan terobosan half day meeting dalam rapat tahunan ini para anggota dapat lebih fokus dan efisien saat menjalankan rapat. Juga agar para anggota lebih fokus pada kesibukannya masing-masing sebagai pengusaha.

Bahaya Sampah Plastik di Laut
Infografis bahaya sampah plastik di laut. (dok. TKN PSL)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya