Demi Selesaikan Masalah Papua, Pendiri Dewan Gereja Papua Siap Bantu Wapres KH Ma'ruf Amin

Pendiri sekaligus pengurus dan anggota Dewan Gereja Papua (WPCC) Socratez Sofyan Yoman mengaku siap untuk menjadi utusan khusus Wapres RI dalam penyelesaian masalah yang ada di ujung Timur Indonesia ini

oleh Tim Regional diperbarui 14 Agu 2024, 00:10 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 18:25 WIB
Socrates Sofyan Yoman. (Dok. Pribadi)
Socrates Sofyan Yoman. (Dok. Pribadi)

Liputan6.com, Jakarta - Mengetahui bahwa Wakil Presiden RI Prof. Dr (H.C.) KH Mar'uf Amin ditunjuk secara langsung sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) atau disebut Badan Pengarah Papua (BPP), Socrates Yoman bersedia membantu untuk penyelesaian masalah di Papua.

Bahkan pria yang bernama lengkap Socrates Sofyan Yoman ini mengaku siap untuk menjadi utusan khusus Wapres RI dalam penyelesaian masalah yang ada di ujung Timur Indonesia ini.

Hal ini disampaikan Socrates seorang pendiri sekaligus pengurus dan anggota Dewan Gereja Papua (WPCC) dalam keterangan video beberapa waktu lalu.

“Saya sudah melihat di beberapa media bahwa bapak Prof. Dr (H.C.) Kiai H. Mar'uf Amin melakukan beberapa kali kunjungan di wilayah Papua. Kunjungan ini bernilai positif dan saya ucapkan terimakasih banyak atas perhatian secara khusus terhadap warga Papua,” ucap Socrates.

Socrates yang juga menjabat sebagai Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua menggambarkan bahwa persoalan Papua sejak dulu tidak pernah terselesaikan secara baik, hanya di era presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) warga Papua merasa dihormati.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Piligan Ini:


Pendekatan ala Gus Dur

Mahasiswa Papua Berziarah ke Makam Gusdur
Sebanyak 20 mahasiswa Papua di Jombang, Jawa Timur, berziarah ke Makam Gus Dur di kompleks Pesantren Tebuireng. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari cara-cara dan pendekatan yang dilakukan oleh Gus Dur terhadap Papua. Pola yang dilakukan oleh Gus Dur yakni dengan menggunakan dialog.

"Gus Dur pada saat itu mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua, hal sederhana seperti ini sudah membuat senang warga Papua saat itu," ungkapnya.

Lebih lanjut Socratez menyampaikan, dengan adanya BP3OKP yang dipimpin oleh Wapres RI Prof. Dr (H.C.) Kiai H. Mar'uf Amin mengingatkan akan sosok alm. Gus Dur, pola pendekatannya hampir sama, meskipun secara usia Kiai Ma’ruf sudah tidak muda lagi, tetapi semangat kunjungan ke Papua sudah dilakukan beberapa kali.

Dia menilai momentum seperti inilah yang harusnya dimanfaatkan oleh warga Papua.

“Saya ingin membantu pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan masalah Papua. Saya siap mendukung ide, program, harapan baik dari Kiai Ma’ruf Amin untuk penyelesaian masalah Papua yang selama ini belum terkomunikasikan dengan baik. Saya siap membantu Wapres RI Kiai Ma’ruf sebagai orang non-struktural pemerintah RI,” tegas Socratez.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya