Surat Mendes Yandri Susanto Viral di Medsos, Ini Tanggapan Mahfud MD

Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, ramai diperbincangkan, karena mengundang Kepala Desa menggunakan surat dengan stempel dan kop atau logo Kemendes.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 23 Okt 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2024, 05:00 WIB
Suasana Haul dan Peringatan Hari Santri di Ponpes Yandri Susanto. (Selasa, 22/20/2024). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).
Suasana Haul dan Peringatan Hari Santri di Ponpes Yandri Susanto. (Selasa, 22/20/2024). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Liputan6.com, Serang - Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, ramai diperbincangkan, karena mengundang Kepala Desa menggunakan surat dengan stempel dan kop atau logo Kemendes. Surat undangan untuk Kepala Desa itu ditujukan untuk Kepala Desa, Sekretaris Desa, Staf Desa, Ketua RW, Ketua RT, hingga kader Posyandu dan PKK tingkat kecamatan itu tertanggal 21 Oktober 2024, ditandatangani oleh Yandri Susanto.

Surat dengan kop Kemendes dan Daerah Tertinggal itu berisikan undangan untuk menghadiri Haul ke-2 almarhumah Hj. Bisamawati binti Baddin (Ibunda Yandri Susanto), Hari Santri dan Tasyakuran, yang digelar hari ini, Selasa, 22 Oktober 2024, di Pondok Pesantren (Ponpes) BAI Mahdi Sholeh Ma'mun, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten.

Surat tersebut viral di media sosial (medsos), bahkan diunggah dan ditanggapi Mahfud MD, mantan Menkopolhukam, melalui akun X yang dulu bernama Twitter. "Saran hari ke-2 kpd Menteri Desa. Kalau benar surat di bwh ini dari Menteri, maka ini keliru. Acara keluarga spt. Haul ibu dan peringatan hari agama di ponpes mestinya yg mengundang pribadi atau pengasuh ponpes. Tak boleh pakai kop dan stempel kementrian. Utk ke depannya, hati2," begitu cuitan Mahfud MD, mantan Menkopolhukam, dikutip Selasa, (22/10/2024).

 

Tanggapan Yandri Susanto

Menteri Desa, Yandri Susanto menanggapi hal tersebut dengan santai. Menurutnya, dia juga mengundang Pj Gubernur Banten Al Muktabar, para rektor, ulama hingga tokoh masyarakat lainnya. "Sebenarnya undangan bukan hanya Kepala Desa saja, kita juga undang Pj Gubernur, kita undang juga kepala darah lain, rektor, alim ulama, tokoh masyarakat, memang salah satu itu (kepala desa)," ujar Yandri Susanto, usai acara haul, Selasa, (22/10/2024).

Politisi PAN itu memastikan tidak ada unsur politik dan murni mendoakan almarhum orang tua Yandri Susanto hingga perayaan hari Santri Nasional. Selama proses haul dan peringatan hari Santri Nasional, tidak ada pengarahan untuk memilih Ratu Zakiyah, istri Yandri Susanto, yang sedang berkontestasi di Pilkada Kabupaten Serang 2024. "Hari ini walaupun nyumbang makanan atas nama emak kami dan syukuran kami sebagai putranya, inilah cara kami berbakti kepada orang tua," terangnya.

Mendes memastikan tidak ada pengerahan aparatur desa dalam acara tersebut untuk kepentingan di Pilkada Serentak 2024. Dirinya berterima kasih telah diingatkan Mahfud MD dan akan di koreksi ke depannya."Itu bisa koreksi lagi nanti, yang pasti tidak di salahgunakan dan dibelokan. Terima kasih kepada Pak Mahfud, Insya Allah tidak akan di ulangi lagi, ini murni haul emak kami," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya