Fakta Menarik dan Rekomendasi Tempat Wisata di Batanghari, Kabupaten Tertua di Jambi

Liputan6.com, Jambi - Kabupaten Batanghari terletak di bagian tengah Provinsi Jambi. Kabupaten tertua di Jambi ini memiliki sederet destinasi wisata eksotis yang patut dikunjungi.

Menjelajahi Batanghari di akhir pekan tak akan ada habisnya. Pasalnya, ada banyak destinasi wisata eksotis yang menjadi favorit wisatawan dari berbagai daerah.

Kabupaten ini termasuk salah satu daerah yang dilintasi Sungai Batanghari. Letak geografisnya berbatasan langsung dengan sungai, sehingga memang banyak potensi keindahan alam yang menarik untuk dijelajahi.

Mengutip dari eventdaerah.kemenparekraf.go.id, berikut fakta menarik dan rekomendasi wisata Batanghari:

1. Kabupaten tertua di Provinsi Jambi

Batanghari adalah kabupaten tertua di Provinsi Jambi. Berdasarkan Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, kabupaten ini resmi berdiri pada 1 Desember 1948.

Lanskap Batanghari identik dengan keindahan alam berupa sungai dan rawa. Keindahan tersebut turut menjadi sumber perekonomian masyarakat setempat. Menariknya lagi, Batanghari juga merupakan salah satu kota penghasil timah di Indonesia.

2. Batanghari dilintasi sungai sepanjang 800 km

Batanghari termasuk salah satu daerah yang dilintasi Sungai Batanghari. Sungai tersebut memiliki panjang hingga 800 km.

Keberadaan Sungai Batanghari sekaligus menjadi ikon Batanghari dan Provinsi Jambi. Dengan sumber daya alam yang dimilikinya, Sungai Batanghari juga menjadi pusat perekonomian masyarakat Jambi.

Selain sebagai mata pencaharian, Sungai Batanghari juga dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Selain Sungai Batanghari, destinasi wisata di Batanghari yang cukup populer dan menjadi favorit wisatawan adalah Bukit Ilalang dan Danau Ugo.

3. Bukit Ilalang

Bukit Ilalang menjadi salah satu destinasi wisata menarik yang banyak diminati wisatawan. Sesuai namanya, destinasi wisata ini menyuguhkan pemandangan bukit dengan hamparan rerumputan ilalang yang luas.

Wisawatan bisa mengabadikan momen melalui foto berlatar rerumputan hijau yang memanjakan mata. Destinasi wisata ini sangat cocok untuk dikunjungi bersama teman, keluarga, maupun orang tersayang.

4. Danau Ugo

Danau Ugo terletak di Desa Aur Gading, Kecamatan Bhatin XXIV (Bhatin Dua Lusin). Danau seluas 24 hektare ini membentang luas di sepanjang desa.

Untuk sampai ke sini, wisatawan harus melewati jembatan gantung yang terbuat dari besi. Jembatan ini merupakan jalan alternatif menuju Desa Aur Gading, selain jalan lain yang memutar. Sebelum ada jembatan, warga Desa Aur Gading dan sekitarnya harus menyeberang sungai seluas 200 meter dengan menumpang perahu kecil.

Danau Ugo menjadi salah satu destinasi yang cocok bagi wisatawan yang mencari ketenangan. Danau ini menawarkan suasana sunyi dan tenang dengan pemandangan perkebunan yang eksotis selama perjalanan menuju danau.

5. Taman Bunga Talang Bukit

Taman Bunga Talang Bukit berada di Jalan Lintas Sumatra, Rantau Purix Muara Bulian, Batanghari. Sesuai namanya, destinasi wisata ini menyuguhkan pemandangan yang eksotis dengan aneka macam bunga di dalamnya.

Lokasi taman yang indah dan penuh bunga warna-warni menjadikan tempat ini cocok bagi pemburu foto-foto Instagramable. Banyak spot menarik lainnya dengan aneka jajanan di sekitar.

6. Festival Batanghari

Festival Batanghari merupakan event daerah tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Festival ini digelar untuk mengenalkan potensi dan kearifan lokal dengan menampilkan berbagai atraksi wisata menarik.

Festival Batanghari juga merupakan event yang termasuk ke dalam 110 Karisma Event Nusantara (KEN). Tujuannya untuk memperkenalkan potensi wisata daerah sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan dalam negeri maupun mancanegara melalui penyelenggaraan event.

Beberapa kegiatan yang berlangsung selama penyelenggaraan event ini, di antaranya parade kapal hias, pagelaran seni tradisi, pameran kreatif Jambi, song competition, serta pemilihan icon Pesona Batik Jambi. Festival Batanghari biasanya digelar pada Juli setiap tahunnya.

Penulis: Resla