Fakta Unik Semprong, Kuliner Tradisional Purwakarta Lezat dan Kaya Cerita

Proses pembuatannya yang melibatkan banyak orang, mulai dari mencampur adonan hingga memanggangnya di atas cetakan tradisional

oleh Panji Prayitno diperbarui 28 Jan 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 22:00 WIB
Fakta Unik Semprong, Kuliner Tradisional Purwakarta Lezat dan Kaya Cerita
Kue semprong, salah satu oleh-oleh khas Madiun, Jawa Timur. (dok. Instagram @pictureliawsanna/https://www.instagram.com/p/Cc6wXpsBF74/)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Purwakarta sebuah daerah di Jawa Barat terkenal dengan keindahan alam dan budayanya juga memiliki beragam kuliner khas yang tak boleh dilewatkan.

Salah satu makanan tradisional yang menjadi ikon Purwakarta adalah semprong. Semprong adalah kue tradisional berbentuk gulungan panjang yang terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, santan, gula, dan telur.

Meski terdengar sederhana, proses pembuatan semprong memerlukan ketelatenan, terutama dalam menjaga rasa dan tekstur yang khas. Keunikan semprong terletak pada cita rasanya yang manis, renyah, dan harum berkat penggunaan santan yang segar.

Kue ini sering kali menjadi suguhan istimewa pada acara-acara adat, perayaan keluarga, hingga sekadar teman minum teh di sore hari. Sejarah semprong di Purwakarta tidak lepas dari pengaruh tradisi masyarakat lokal yang menjunjung tinggi nilai gotong royong dan kearifan lokal.

Awalnya, semprong dibuat sebagai camilan untuk menyambut tamu dalam acara hajatan atau kenduri. Proses pembuatannya yang melibatkan banyak orang, mulai dari mencampur adonan hingga memanggangnya di atas cetakan tradisional, mencerminkan nilai kebersamaan yang menjadi bagian integral dari budaya Sunda.

Selain itu, semprong juga sering dikaitkan dengan warisan leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi. Para pembuat kue semprong biasanya memiliki rahasia resep keluarga yang menjadikan cita rasa kue ini berbeda di setiap rumah tangga, meskipun bahan dasarnya sama.

Keunikan lain dari semprong adalah teknik pembuatannya yang membutuhkan kesabaran tinggi. Adonan semprong harus dituangkan tipis-tipis di atas cetakan panas yang terbuat dari besi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kekayaan Rasa

Cetakan ini biasanya berbentuk lingkaran dengan pola tradisional yang memberikan motif indah pada permukaan kue. Setelah adonan matang, kue harus segera digulung selagi panas karena jika dibiarkan dingin, teksturnya akan menjadi terlalu keras untuk dibentuk.

Proses ini membutuhkan keahlian khusus agar kue tetap renyah dan berbentuk sempurna. Tidak hanya itu, semprong juga hadir dalam berbagai variasi rasa seperti pandan, cokelat, hingga wijen, yang semakin memperkaya pengalaman rasa saat menikmatinya.

Dengan perpaduan teknik tradisional dan bahan-bahan alami, semprong menjadi bukti nyata bagaimana kuliner dapat merepresentasikan identitas budaya suatu daerah.

Saat ini, semprong telah menjadi salah satu oleh-oleh khas Purwakarta yang banyak diburu oleh wisatawan. Di berbagai pasar tradisional hingga toko oleh-oleh, kue semprong dijual dalam kemasan yang menarik dengan harga yang terjangkau.

Popularitas semprong tidak hanya terbatas di Purwakarta, tetapi juga mulai merambah ke berbagai daerah di Indonesia berkat para pelaku usaha yang terus melestarikan makanan tradisional ini.

Dengan semakin banyaknya inovasi, semprong kini tidak hanya dikenal sebagai camilan tradisional, tetapi juga sebagai produk kuliner modern yang mampu bersaing di pasar global.

Melalui semprong, Purwakarta berhasil mempertahankan kekayaan tradisinya sekaligus memperkenalkannya ke dunia luar. Kue ini bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol kebanggaan masyarakat Purwakarta atas warisan budaya mereka yang tak ternilai harganya.

Penulis: Belvana Fasya Saad

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya