Isak Tangis Warnai Pemulihan Trauma Korban di Bawah Umur Usai Digilir 20 Pria Bejat

Seorang anak yang masih di bawah umur menjadi korban kebiadaban 20 terduga pelaku yang kini telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 30 Jan 2025, 16:43 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 16:35 WIB
pencabulan
Ilustrasi pencabulan.... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Suasana haru menyelimuti sesi trauma healing yang digelar oleh tim Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Gorontalo untuk korban kekerasan seksual di Kabupaten Gorontalo, Selasa (28/1/2025).

Seorang anak yang masih di bawah umur menjadi korban kebiadaban 20 terduga pelaku yang kini telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Korban yang kini tengah berjuang pulih dari luka mendalam terlihat sesekali terisak dalam sesi konseling bersama tim psikologi.

Bukan hanya korban, keluarga yang turut mendampingi pun tak kuasa menahan air mata menyaksikan perjuangan anak mereka untuk bangkit dari trauma yang begitu menyakitkan.

“Kami tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi pada anak kami. Rasanya seperti dunia runtuh,” ujar ibu korban dengan suara bergetar.

Kepala Biro SDM Polda Gorontalo Kombes Pol Doni Wahyudi, S.I.K., menyatakan bahwa pendampingan ini bukan hanya bertujuan memulihkan kondisi emosional korban, tetapi juga menjadi langkah untuk memberikan harapan baru kepada mereka.

“Kami ingin korban dan keluarganya tahu bahwa mereka tidak sendiri. Kami bersama mereka dalam proses pemulihan ini,” kata Doni Wahyudi.

Pendampingan psikologis yang diberikan melibatkan konseling intensif serta dukungan emosional agar korban dapat perlahan kembali menjalani hidup tanpa bayang-bayang trauma.

Tim psikologi bekerja dengan penuh empati, memastikan setiap sesi berjalan dengan suasana yang aman dan nyaman.

Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Desmont Harjendro, menegaskan bahwa kasus ini menjadi perhatian besar bagi pihak kepolisian. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada toleransi terhadap kejahatan yang merusak masa depan anak-anak.

“Setiap anak berhak atas perlindungan dan rasa aman. Kami akan terus mendampingi korban hingga mereka benar-benar pulih,” ujarnya dengan nada tegas.

Desmont juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar serta berani melaporkan setiap indikasi kekerasan terhadap anak.

“Jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban kejahatan. Laporkan segera jika melihat hal yang mencurigakan. Kepolisian siap bertindak cepat demi melindungi mereka,” tegasnya.

Air mata yang jatuh dalam proses trauma healing ini menjadi saksi bisu betapa beratnya luka yang harus disembuhkan. Namun, bersama dukungan penuh semua pihak, mampu memberikan harapan untuk masa depan yang lebih cerah bagi korban.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya