Liputan6.com, Gorontalo - Kejadian tragis menimpa dua bocah di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, yang dilaporkan tenggelam di aliran sungai dekat Kompleks Pasar Tradisional Marisa pada Jumat (7/3) sekitar pukul 11.45 WITA.
Peristiwa ini mengundang perhatian luas dan menimbulkan kepanikan warga di tengah menjalankan ibadah puasa. Warga setempat yang berupaya memberikan pertolongan namun gagal.
Advertisement
Menurut keterangan saksi mata, korban Muh Ikbal Sulaeman (8) dan Muh Zikri Sulaeman (10) terlihat bermain di sekitar tepi sungai yang berdekatan dengan pasar.
Advertisement
Sejumlah warga sempat melihat keduanya bermain air di tepian, namun tiba-tiba arus sungai yang deras menyeret mereka ke bagian yang lebih dalam.
Baca Juga
“Saya melihat mereka awalnya hanya bermain di pinggir sungai, tapi tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong. Saat kami dekati, keduanya sudah terbawa arus,” kata Ahmad, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Marisa.
Warga yang melihat kejadian itu bergegas memberikan pertolongan. Beberapa dari mereka mencoba terjun ke sungai, namun derasnya arus menyulitkan upaya penyelamatan. Akhirnya, warga segera melaporkan insiden ini kepada pihak berwenang.
Laporan tenggelamnya dua bocah ini diterima oleh aparat sekitar pukul 14.00 WITA. Tim gabungan yang terdiri dari Babinsa Koramil 1313-02/Marisa, tim SAR, BPBD, serta masyarakat setempat segera dikerahkan untuk melakukan pencarian.
Menurut Praka Rijal, Babinsa Koramil 1313-02/Marisa, seluruh tim bekerja keras dengan menggunakan perahu karet dan alat bantu lainnya guna menyisir sepanjang aliran sungai.
“Kami mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk mencari korban. Arus sungai cukup deras, sehingga kami harus berhati-hati dalam pencarian ini,” jelas Praka Rijal.
Simak Video Pilihan Ini:
1 Korban Ditemukan Meninggal
Setelah berjam-jam melakukan pencarian, pada pukul 17.30 WITA, tim berhasil menemukan tubuh Muh Ikbal Sulaeman dalam kondisi tidak bernyawa, sekitar satu kilometer dari lokasi awal mereka tenggelam. Kabar duka ini sontak mengundang kesedihan mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.
“Ketika ditemukan, tubuh korban sudah lemas dan tidak bernyawa. Kami langsung membawanya ke daratan untuk diserahkan kepada keluarga,” ujar salah satu anggota tim SAR yang turut dalam pencarian.
Sementara itu, pencarian terhadap Muh Zikri Sulaeman masih terus dilakukan hingga malam hari. Kendala utama yang dihadapi adalah derasnya arus sungai serta minimnya pencahayaan saat malam mulai tiba.
“Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban kedua. Namun, kondisi sungai yang cukup deras menjadi tantangan tersendiri. Kami berharap pencarian ini membuahkan hasil secepatnya,” tambah Praka Rijal.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada, terutama bagi anak-anak yang bermain di sekitar sungai.
Pihak berwenang mengimbau agar orang tua lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, khususnya di area yang rawan seperti sungai dan daerah berarus deras.
“Kami meminta kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Jika cuaca buruk atau arus sungai deras, sebaiknya hindari bermain di area sungai. Keselamatan adalah yang utama,” ujar Rahmat, Anggota BPBD setempat.
Keluarga korban berharap pencarian terhadap Muh Zikri Sulaeman segera membuahkan hasil. Tangis duka menyelimuti kediaman keluarga saat jenazah Muh Ikbal Sulaeman dibawa pulang untuk disemayamkan.
“Semoga anak kami yang satu lagi bisa segera ditemukan. Kami sangat berharap dia bisa kembali kepada kami, apa pun keadaannya,” ujar ibu korban dengan mata berkaca-kaca.
Upaya pencarian akan terus dilanjutkan hingga korban kedua ditemukan. Tim SAR dan instansi terkait berkomitmen untuk tidak menghentikan pencarian sebelum hasil yang diharapkan tercapai.
Advertisement
