Ramadan 2025, Berkah Bagi Pelaku Usaha Kuliner di Bandar Lampung

Sejumlah pedagang mencatat kenaikan omzet meskipun ada kenaikan harga bahan baku dan tantangan lainnya.

oleh Ardi Munthe Diperbarui 21 Mar 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2025, 08:00 WIB
Pedagang takjil di Jakan Dr Soesilo, Bandar Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi).
Pedagang takjil di Jakan Dr Soesilo, Bandar Lampung. Foto : (Liputan6.com/Ardi).... Selengkapnya

Liputan6.com, Lampung - Bulan Ramadan 2025 menjadi berkah bagi para pelaku usaha kuliner di Bandar Lampung. Sejumlah pedagang mencatat kenaikan omzet meskipun ada kenaikan harga bahan baku dan tantangan lainnya. Salah satunya adalah Wawan Kurniawan, pemilik Es Dugan Telemung Indonesia, yang mengalami peningkatan omzet sebesar 10-15 persen dibandingkan tahun lalu. “Kami menjual produk dugan dan somay di Telemung. Karena lokasi kami strategis di pinggir jalan, kebanyakan konsumen datang langsung dan membeli secara tunai,” ujar Wawan, Senin (17/3/2025).

Dia mengungkapkan bahwa harga produk minumannya naik rata-rata Rp 2.000 per item dibanding tahun lalu. “Contohnya, Dugan Nusantara yang sebelumnya dijual Rp5 ribu kini menjadi Rp7 ribu,” jelas dia.

Meski terjadi kenaikan harga, penjualannya tetap stabil. Dalam sehari, Wawan mampu menjual sekitar 400 porsi dengan omzet harian mencapai lebih dari Rp5 juta.

Promosi 1

Prasmanan Alami Penurunan Omzet

Di sisi lain, tidak semua pedagang mengalami peningkatan penjualan. Siti Salamah, pemilik usaha prasmanan di Jl. Dr. Soesilo, justru mengalami sedikit penurunan omzet dibandingkan tahun lalu. “Kami menjual ayam bakar, ayam saus mentega, rolade, dan cumi asin. Best seller-nya rolade ayam dan cumi asin,” jelas dia.

Ia memperkirakan omzet usahanya selama Ramadan mencapai lebih dari Rp 10 juta, meskipun terjadi penurunan sekitar 5 persen dibanding tahun sebelumnya. “Kalau dibandingkan tahun lalu, penjualannya lebih ramai. Tetapi, alhamdulillah tetap lancar,” katanya.

Warga Berburu Takjil

Jalan Dr. Soesilo menjadi salah satu lokasi favorit warga untuk berburu takjil dan lauk berbuka puasa. Deri Sanjaya, seorang warga Kedamaian, menyatakan rutin membeli makanan di sana. “Setiap hari saya cari takjil di sini karena sekalian lewat. Bisa beli lauk dan camilan untuk berbuka. Tapi ya itu, parkirnya susah dan bikin macet,” ungkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya