Liputan6.com, Jakarta - PT Cinemaxx Global Pasifik milik grup Lippo akan masuk bisnis jaringan bioskop dengan nilai investasi Rp 6 triliun. Rencananya perseroan akan membuka bioskop multiplex pertamanya pada September 2014 di Palembang Icon.
Cinemaxx berencana mengembangkan usahanya dengan melakukan penetrasi jaringan bioskop di 300 lokasi dengan total 2.000 layar di lebih dari 85 kota terutama kota-kota provinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia.
"Cinemaxx berencana untuk melakukan pengembangan jaringan ke lokasi-lokasi daerah yang belum tersentuh oleh bisnis ini, yaitu di daerah-daerah yang saat ini masih sedikit atau bahkan belum memiliki bioskop. Kami berharap dapat menghadirkan hiburan dan pendidikan film kepada jutaan penonton baru di seluruh Indonesia," ujar CEO Cinemax, Brian Riady, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Jumat (18/7/2014).
Advertisement
Indonesia dinilai masih menjadi satu negara yang memiliki pengembangan bioskop cukup rendah dengan populasi penduduk ke empat terbesar di dunia, namun memiliki tidak lebih dari 900 layar bioskop. Layar yang dimiliki jaringan bioskop Cinemaxx akan berjumlah lebih dari dua kali lipat jumlah layar bioskop di Indonesai saat ini.
Head of Marketing PT Cinemaxx Global Pasifik, Infany Surjadji mengatakan, pihaknya membuka jaringan bioskop di luar pusat perbelanjaan milik grup Lippo. "Kami jadi tenant jadi tidak tertutup kemungkinan buka bioskop di luar mal Lippo," kata Infany, saat dihubungi Liputan6.com.
Ia mengatakan, bisnis jaringan bioskop ini juga akan menunjang bisnis utama grup Lippo sebagai pengembang properti. Apalagi pemain baru di bisnis bioskop masih sedikit. Pihaknya pun tidak khawatir bersaing dengan pemain lama seperti bioskop 21 dan PT Graha Layar Prima Tbk, pengelola bioskop Blitz Megaplex.
"Bisnis ini sangat menarik. Pemain barunya sedikit. Kekuatan kami juga di property developer," kata Infany.
Pada September 2014, Cinemaxx akan membuka bioskop multiplex pertamanya di Palembang Icon. Cinemaxx-Palembang Inco akan menjadi bioskop terbesar di Indonesia dengna jumlah 15 layar pertunjukan dalam satu gedung yang akan dibangun dalam dua tahap.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, prospek bisnis bioskop masih cukup cerah. Hal itu karena bioskop adalah tempat hiburan yang terus menerus bertumbuh di masyarakat setiap tahun. "Nonton bioskop juga hiburan terjangkau dan disukai keluarga," ujar William. (Ahm/)