Krisis Utang Yunani Bikin Wall Street Tertekan

Pelaku pasar merespons negatif perkembangan penyelesaian utang Yunani sehingga tekan bursa saham AS.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Jun 2015, 04:34 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2015, 04:34 WIB
Wall Street Tumbang Dipicu Saham AIG dan Twitter
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Selasa (Rabu pagi).

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah di awal pekan perdagangan saham seiring kekhawatiran investor terhadap risiko kemungkinan gagal bayar utang oleh Yunani.

Akan tetapi kesepakatan aksi korporasi di sektor saham perawatan kesehatan telah memangkas pelemahan indeks saham acuan.

Sejak awal perdagangan, indeks saham telah dibuka melemah tajam merespons terhadap perkembangan Yunani. Pemerintah Yunani melakukan pembicaraan dengan kreditor sejak akhir pekan lalu. Yunani memiliki waktu dua minggu untuk menghadapi pembayaran utang 1,6 miliar euro kepada Dana Internasional Moneter/IMF.

"Pasar bergerak dengan kemungkinan Yunani gagal bayar. Ini permulaan yang buruk. Kita tidak benar-benar tahu apa dampak yang terjadi karena tidak pernah punya sistem seperti mata uang Euro. Jadi ini dapat membuat pelaku pasar berhati-hati," ujar Paul Mendelsohn, Kepala Riset Windham Financial Services, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (16/6/2015).

Indeks saham Dow Jones pun turun 107,67 poin (0,6 persen) ke level 17.791,17. Indeks saham S&P 500 susut 9,68 poin (0,46 persen) ke 2.084,42. Sedangkan indeks saham Nasdaq tergelincir 21,13 poin (0,42 persen) ke level 5.029,97.

Akan tetapi, pelemahan indeks saham menjadi terbatas setelah ada kesepakatan perusahaan di sektor kesehatan. Saham Cigna melonjak 19,4 persen ke rekor tertinggi US$ 164 setelah Cigna dilaporkan menolah tawaran pengambilalihan dari saingan Anthem Inc sekitar US$ 45 miliar. Saham Cigna pun ditutup naik 11,7 persen menjadi US$ 153,43.

Selain itu, saham UnitedHealth pun menguat 1,1 persen menjadi US$ 118,98 dan saham Aetna menguat 4,4 persen ke level US$ 121,01. Perusahaan tersebut sempat jadi target Cigna.

"Ini adalah indikasi lain dari semakin pentingnya pengaruh negosiasi yang lebih baik di pasar perawatan kesehatan," ujar Peter Tuz, Direktutr Utama Chase Investment Counsel.

Ia menambahkan, perusahaan asuransi kini pun berniat menggabungkan kekuatan lebih besar untuk rumah sakit dan perusahaan farmasi.

Ada juga kesepakatan operator apoteker CVS Health Corp dengan membeli farmasi dan klinik Target. Kesepakatan senilai US$ 1,9 miliar itu membantu penawaran CVS dengan produsen obat untuk harga lebih rendah. Saham CVS pun naik tipis 0,4 persen menjadi US$ 102,58 sedangkan Target naik 1,2 persen menjadi US$ 80,45.

Volume perdagangan saham tercatat sekitar 5,84 miliar saham di bursa AS. Angka ini di bawah rata-rata harian saham sekitar 5,98 miliar saham. (Ahm/)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya