Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Aksi beli pelaku pasar di sejumlah saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua diharapkan menopang laju IHSG.
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menyampaikan hal tersebut dalam ulasannya, Jumat (14/8/2015). "Kami melihat aksi pembelian kembali di emiten berkapitalisasi besar mau pun lapis kedua setelah terkoreksi cukup dalam selama beberapa hari akibat devaluasi Yuan dan pelemahan Rupiah diperkirakan masih akan berlanjut untuk mempertahankan IHSG di jalur hijau," ujar Yuganur.
Baca Juga
Ia memperkirakan, IHSG berada di level support 4.445-4.370-4.290 dan resistance 4.625-4.725-4.795 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan potensi IHSG membus level resistance di 4.649 cukup besar. Ia menuturkan, selama level support 4.470 dapat dipertahankan, maka kenaikan yang terjadi masih bersifat teknikal.
"Diharapkan tetap melakukan akumulasi pembelian secara bertahap. Untuk jangka panjang IHSG masih berada di jalur uptren," kata William.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham dapat diperhatikan pelaku pasar menjelang akhir pekan ini. Saham-saham itu antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sedangkan Yuganur memilih saham BBNI, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ia melihat pasca koreksi jangka pendek emiten bank BUMN ini. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk ini menarik diakumulasi untuk potensi teknikal menguat ke resistance psikologis di Rp 5.000.
Yuganur merekomendasikan masuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk di level pertama Rp 4.630, level kedua Rp 4.580, dan cut loss point Rp 4.495. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 5.000," kata Yuganur. (Ahm/Gdn)