Sentimen Global Bakal Dominasi Laju IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bervariasi di kisaran 4.290-4.365 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Sep 2015, 06:20 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2015, 06:20 WIB
20150910- Bursa Efek Indonesia-Jakarta
Karyawan tengah memantau pergerakan indeks saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 14.329 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung variasi pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sentimen regional menjadi penentu arah gerak indeks saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan pelaku pasar masih menunggu kepastian bank sentral Amerika Serikat (AS)/ The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan.

"Tergantung The Fed seperti apa, harapan saya The Fed naikkan karena menjadi kepastian," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Dia pun menambahkan, apabila keputusan The Fed keluar diharapkan dana asing akan kembali masuk. Investor asing cenderung melakukan aksi jual sekitar Rp 9,06 triliun sepanjang 2015.

"Kalau Federal Open Market Commitee (FOMC) nanti akan keluar, investor asing sudah keluar Mei dalam jumlah besar. Kalau apakah FOMC asing keluar posisi besar kita tidak tidak tahu. Paling tidak kita belajar dari tapering kemarin  yang namanya dana asing keluar bursa kita. Tapi ketika tapering dilakukan kembali ke kita," jelas Satrio.

Sementara dalam negeri, menurut Satrio sentimennya masih bagus. Apalagi neraca perdagangan masih surplus US$ 433 juta pada Agustus 2015. Itu menunjukkan perekonomian RI masih menggeliat. Perdagangan kali ini Satrio memprediksi IHSG bergerak pada level support 4.343-4.290 dan resistance pada 4.360-4.365.

Senada, riset PT Sinarmas Sekuritas mengungkapkan IHSG akan bergerak variatif. Adapun support IHSG berada pada level 4.310 dan resistance pada 4.371.Dari AS akan keluar data ritel penjualan yang diperkirakan ke level 0,5 persen MoM dan data industrial production AS yang diperkirakan ke level minus 15 persen MoM.

"Sedangkan dari Eropa akan merilis data inflasi yang diperkirakan stagnan ke level 0,2 persen yoy," tulis laporan Sinarmas Sekuritas.

PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan akumulasi saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dan PT Sentul City Tbk (BKSL). Kemudian jual pada saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). (Amd/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya