IHSG Turun Tipis ke 4.621 Terkena Sentimen Negatif Bursa Asia

Ada sebanyak 66 saham melemah sehingga menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 4.621 pada Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Okt 2015, 09:15 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2015, 09:15 WIB
IHSG Rawan Koreksi, Cermati Delapan Saham Pilihan
Pelaku pasar diperkirakan realisasikan keuntungan setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) catatkan penguatan selama dua hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia melemah menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (13/10/2015),  IHSG turun tipis 8,8 poin atau 0,19 persen ke level 4.621,88. Indeks saham LQ45 melemah 0,28 persen ke level 794,61.

Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,10 persen ke level 678,76.Pelemahan IHSG terus berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG turun 20,53 poin (0,44 persen) ke level 4.610,16. Indeks saham LQ45 susut 0,69 persen ke level 791.

Ada sebanyak 66 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 55 saham menghijau dan 54 saham lainnya diam di tempat. Pada pagi ini, IHSG sempat di level tertinggi 4.622,10 dan terendah 4.607,54. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.422 kali dengan volume perdagangan saham 274,33 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 280,01 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,39 persen. Sektor saham aneka industri turun 1,21 persen, dan memimpin penurunan sektor saham. Sektor saham manufaktur melemah 0,87 persen dan sektor saham industri dasar susut 0,72 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih mencatatkan aksi belinya di pasar modal Indonesia. Investor asing melakukan aksi beli Rp 22 miliar pada pagi ini. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 24 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham JPFA naik 3,24 persen ke level Rp 510 per saham, saham MCOR mendaki 3,17 persen ke level Rp 325 per saham, dan saham ANTM menguat 2,88 persen ke level Rp 535 per saham.

Saham-saham berkapitalisasi besar cenderung tertekan pada awal perdagangan saham. Saham ASII turun 1,87 persen ke level Rp 6.575 per saham, saham PTBA susut 2,64 persen ke level Rp 6.450 per saham, dan saham ADRO melemah 2,14 persen ke level Rp 685 per saham.Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga ikut melemah.

Berdasarkan data RTI pukul 09.00 WIB, rupiah berada di kisaran 13.563 per dolar AS. Sementara itu, bursa saham Asia cenderung melemah. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,78 persen ke level 18.294. Diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,32 persen ke level 22.658 dan indeks saham Singapura susut 0,23 persen ke level 3.025.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak bervariasi dalam volume terbatas setelah enam hari perdagangan berturut-turut mencatatkan penguatan.IHSG berpeluang melanjutkan penguatan namun terbatas dengan kisaran 4.590-4.650.

Hal itu dipicu membaiknya risiko pasar terutama dipicu masuknya kembali dana asing di aset berdenominasi rupiah seiring rendahnya risiko aliran dana asing keluar. Namun, sentimen itu akan menghadapi tantangan kinerja kuartal III 2015 emiten sektoral dan prediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik. (Ahm/Igw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya