Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (24/11/2015), IHSG turun tipis 5,3 poin atau 0,12 persen ke level 4.535. Sedangkan pada pembukaan sekitar pukul 09.00 WIB.
IHSG menguat tipis 1,61 poin atau 0,03 persen ke level 4.542,67. Indeks saham LQ45 mendaki 0,19 persen ke level 782,02. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,01 persen ke level 657,48.
Advertisement
Ada sebanyak 51 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 46 saham melemah dan 52 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.550 dan terendah 4.534.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.852 kali dengan volume perdagangan saham 146,82 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 149,76 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,08 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 1,35 persen, dan sektor saham konstruksi mendaki 0,39 persen. Sedangkan sektor saham industri dasar melemah 0,64 persen, dan memimpin penurunan terbesar.
Baca Juga
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 8 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 9 miliar.Saham-saham yang menguat pada hari ini antara lain saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) naik 33,33 persen, saham KAEF menguat 2,01 persen ke level Rp 1.015, dan saham DSFI menguat 2,33 persen ke level Rp 132 per saham.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham PTBA turun 3,78 persen ke level Rp 5.725 per saham, saham APIC susut 1,56 persen ke level Rp 630 per saham, dan saham SMGR melemah 1,97 persen ke level Rp 11.175 per saham.
Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.695 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini. Sedangkan bursa saham Asia bergerak bervariasi. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,18 persen ke level 19.844, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,52 persen ke level 22.548, dan indeks saham Singapura berada di level 2.903.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan faktor eksternal dan internal memberikan sentimen negatif ke indeks saham. Adapun sentimen yang mempengaruhinya dari dalam negeri, pemerintah menargetkan seluruh regulasi yang menjadi dasar pijakan atas implementasi paket kebijakan ekonomi I-VI akan selesai pekan ini.
Saat ini, pembahasan sekitar 70 persen aturan dari keseluruhan paket yang dikeluarkan telah selesai. OJK tengah mendorong perusahaan BUMN serta anak perusahaan untuk go public yang dari 50 perusahaan yang bisa go public, baru 20 telah melaksanakan IPO.
Dari Asia, bursa Jepang dibuka flat pagi ini, dan menunggu akan dirilisnya Nikkei Manufacturing PMI November, diperkirakan berada di level 52,65 dari sebelumnya 52,4. "IHSG akan bergerak di kisaran 4.524-4.573 pada Selasa pekan ini," tulis riset itu. (Ahm/Igw)