Liputan6.com, Jakarta - Seirama dengan Bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (2/12/2015), IHSG naik tipis 1,48 poin atau 0,03 persen ke level 4.559,14. Indeks saham LQ45 menguat 0,05 persen ke level 786,04.
Kenaikan IHSG tersebut tidak berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG langsung turun 5,08 poin atau 0,11 persen ke level 4.552,79. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,19 persen ke level 784,12.
Ada sebanyak 67 saham menghijau tapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 41 saham melemah. 41 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.409 kali dengan volume perdagangan saham 116,01 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 190,93 miliar.
Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk IHSG terdapat emat sektor menguat dan 6 sektor melemah. Sektor yang menguat adalah perkebunan, kontruksi, infrastruktur dan perdagangan.
Baca Juga
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 25 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 25 miliar.
Saham yang menguat dan pendorong indeks antara lain MYTX naik 30,77 persen ke level Rp 85, saham MAYA menguat 13,47 persen ke level Rp 2.190 per saham, dan saham RBMS menguat 7,94 persen ke level Rp 68 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BIPI turun 8,93 persen ke level Rp 51 per saham, saham LPIN tergelincir 8,68 persen ke level Rp 5.000 per saham, dan saham GOLL susut 6,98 persen ke level Rp 80 per saham.
Sedangkan di bursa Asia, Indeks Nikkei Jepang melemah 0,2 persen. Indeks Saham Australia turun 0,5 persen. Hal yang sama juga terjadi dengan Indeks Kospi Korea Selatan yang jatuh 0,3 persen. Sedangkan Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tak banyak bergerak.
Analis PT BNI Securities, Ankga Adiwirasta menjelaskan, Indeks Dow Jones pada perdagangan Selasa kemarin (1/12/2015) ditutup menguat 0,95 persen ke level 17.888,35 sementara indeks S&P 500 ditutup menguat 1,07 persen ke level 2.102,63.
Indeks menguat didorong oleh penguatan saham sektor kesehatan dan konsumsi yang berbalik arah, setelah pada perdagangan hari sebelumnya mengalami pelemahan.
Sementara itu bursa Asia pada perdagangan Selasa kemarin ditutup dalam teritori positif. Indeks Nikkei ditutup menguat 1,3 persen ke level 20.012,40. Indeks menguat didorong oleh pelemahan mata uang yen yang menjadi katalis positif terhadap produk ekspor Jepang.
"Potensi penguatan diprediksi juga terjadi di bursa saham Indonesia," jelasnya. Sentimen dari penguatan bursa AS dan Asia diprediksi berpengaruh terhadap Indeks.
Namun, potensi pergerakan IHSG diprediksi masih dalam kecenderungan mix. Indeks diprediksi akan berada di rentang 4.520 – 4.600 dengan support di level 4.490.