Wall Street Kembali Terjatuh Akibat Penurunan Harga Minyak

Wall Street terjatuh dengan indeks acuan Dow Jones tenggelam lebih dari 300 poin setelah harga minyak kembali turun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Feb 2016, 04:30 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2016, 04:30 WIB
Wall Street
(Foto: Forbes)

Liputan6.com, New York - Wall Street yang merupakan sebutan untuk Bursa saham Amerika Serikat (AS) terjatuh dengan indeks acuan Dow Jones Industrial Averange (DJIA) tenggelam lebih dari 300 poin setelah harga minyak kembali melemah ke level US$ 30 per barel. Penurunan harga minyak tersebut menghidupkan kembali kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Mengutip Bloomberg, Rabu (3/2/2016), DJIA melemah 295,64 poin atau 1,8 persen ke level 16.153,54. S&P 500 juga turun 36,35 poin atau 1,87 persen ke level 1.903. Sedangkan Nasdaq melemah lebih dalam yaitu 103,42 poin atau 2,24 persen ke level 4.516,95.

Pelemahan Dow Jones terpicu karena jatuhnya saham dari Exxon mobil Corp. Saham perusahaan minyak dan gas tersebut turun karena laba yang dicetak lada 2015 kemarin merupakan yang terendah dalam satu dekade.

Dengan realisasi kinerja perusahaan minyak yang tertekan cukup dalam tersebut, pelaku pasar melihat bahwa perekonomian global masih akan tertekan.

Di 2015 kemarin memang harga energi mengalami tekanan yang cukup dalam karena produksi yang berlimpah dan juga permintaan yang mengalami penurunan. Faktor yang kedua tersebut yang kembali menjadi dasar dari ketakutan para investor saat ini.

Alasannya, permintaan yang menurun tersebut menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia masih belum pulih. Pertumbuhan ekonomi Eropa masih tertekan dan ditambah dengan ekonomi China yang juga turun. Belum lagi pemulihan ekonomi AS yang masih harus diperjuangkan.

"Pelaku pasar sangat ketakutan dengan apa yang bakal terjadi nanti. Mereka belum bisa meraba dengan jelas gerak pasar modal ke depannya," jelas co-founder Seven Investment Management London Inggris Justin Urquhart Stewart.

Chief market strategist Jones Trading Institutional Services LLC Michael O’Rourke menjelaskan, pada pekan lalu memang pasar saham memang terus berada di zona hijau. Oleh karena itu wajar jika pada pekan ini pelaku pasar kembali menata portofolio yang dimiliki. Namun memang penurunan yang terjadi pada perdagangan kali ini cukup dalam. (Gdn/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya