Bursa Asia Menguat Kena Imbas Data Ekonomi AS

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,75 persen pada perdagangan saham awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Jul 2016, 08:35 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2016, 08:35 WIB
Data tenaga kerja Amerika Serikat berdampak positif ke bursa saham Asia
Data tenaga kerja Amerika Serikat berdampak positif ke bursa saham Asia

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia bergerak reli pada perdagangan saham awal pekan ini seiring rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang positif.

Pada perdagangan saham Senin (11/7/2016), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,75 persen. Indeks saham Australia menguat 1,3 persen. Indeks saham Jepang Nikkei menanjak 2,9 persen.

Indeks saham Australia menguat 1,6 persen. Indeks saham Selandia Baru/NZX menguat 0,7 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,7 persen.

Data tenaga kerja AS bertambah 287 ribu pada Juni berimbas ke bursa Asia. Sebelumnya para ekonom memperkirakan data tenaga kerja hanya bertambah 180 ribu setelah data tenaga kerja AS melemah pada Mei.

Data tenaga kerja tersebut pun berimbas ke bursa saham AS pada akhir pekan lalu. Indeks saham Dow Jones naik 1,4 persen. Indeks saham S&P 500 menguat 1,53 persen, dan indeks saham Nasdaq mendaki 1,64 persen.

"Bursa saham AS berdampak positif yang didukung laporan data tenaga kerja. Bursa Jepang pun akan melanjutkan penguatan. Perdana Menteri Jepang Abe akan melanjutkan kebijakan ekonominya sehingga memberikan optimisme sehingga berdampak ke bursa Jepang," ujar Shoji Hirakawa, Chief Global Strategist Tokai Tokyo Research Center seperti dikutip dari laman Bloomberg.

Di pasar uang, yen melemah 0,3 persen terhadap dolar Amerika Serikat menjadi 100,82. Indeks dolar Bloomberg naik terhadap 10 mata uang. Indeks dolar AS naik 0,1 persen pada awal pekan ini.

Sementara itu, surat utang pemerintah di wilayah Asia sedikit berubah pada awal pekan ini. Imbal hasil surat utang pemerintah pun berada di level terendah 1,36 persen. Namun pada awal pekan ini, imbal hasil surat utang pemerintah naik tipis menjadi 1,37 persen.

Selain itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,8 persen menjadi US$ 45,04 per barel. Harga minyak Brent turun 0,7 persen menjadi US$ 46,44. (Ahm/Ndw)

 

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya