Telkom Bagi Dividen Interim 2016 Rp 1,9 Triliun

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk akan membagikan dividen interim 2016 yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 19 Desember 2016

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Des 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Des 2016, 16:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom akan membagikan dividen interim tahun buku 2016 sebesar Rp 1,9 triliun atau minimal Rp 19,37 per lembar saham.

Dividen interim akan diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (recording date) pada penutupan perdagangan 19 Desember 2016.

Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Harry M Zen mengatakan, pembagian dividen interim ini menunjukan jika performa perseroan baik. Bukan hanya itu, pembagian dividen ini menunjukkan optimisme pada industri telekomunikasi yang akan terus tumbuh.

Sedangkan untuk pemegang saham American Depository Share maka berlaku peraturan New York Stock Exchange. Dividen interim akan dibayarkan melalui bank kustodian yang ditunjuk oleh The Bank of New York-Mellon sesuai dengan jumlah yang tercatat pada daftar pemegang saham perseroan 19 Desember 2016.

Untuk diketahui, pada semester I 2016, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tumbuh 33,26 persen menjadi Rp 9,92 triliun.

Pertumbuhan laba itu ditopang pendapatan yang naik 15,58 persen menjadi Rp 56,45 triliun. Perseroan memperoleh kenaikan penghasilan pendanaan menjadi Rp 886 miliar pada semester I 2016.

Dengan melihat kinerja itu, laba bersih per saham naik menjadi Rp 101,07 pada semester I 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 75,85.

Total liabilitas naik menjadi Rp 76,56 triliun pada 30 Juni 2016 dari periode 31 Desember 2015 sebesar Rp 72,74 triliun. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mencatatkan ekuitas Rp 94,84 triliun. Kas yang dikantongi sebesar Rp 21,43 triliun.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya