Ini Akibatnya Kalau Server E-commerce dan Jasa Keuangan Alami Downtime

Downtime, atau berhentinya layanan akibat gangguan pada jaringan, bukanlah masalah sepele. Begini jadinya bila masalah itu menimpa e-commerce dan penyedia jasa keuangan.

oleh Iskandar diperbarui 16 Jan 2025, 15:33 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 15:30 WIB
Ilustrasi downtime pada server jaringan. Credit: Geralt/Pixabay
Ilustrasi downtime pada server jaringan. Credit: Geralt/Pixabay... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Operasional perusahaan di berbagai sektor sangat bergantung pada kinerja jaringan. Kelambatan atau bahkan downtime jaringan dapat berkonsekuensi serius, mengancam reputasi bisnis dan berpotensi merugikan finansial.

Perusahaan di sektor e-commerce, perbankan, dan jasa keuangan merupakan pihak yang paling rentan terdampak. Ketika server jaringan mereka mengalami downtime, interaksi dengan pelanggan terganggu, bahkan kepercayaan pelanggan pun dipertaruhkan.

Downtime, atau berhentinya layanan akibat gangguan pada jaringan, bukanlah masalah sepele. Dampaknya merambat ke berbagai aspek, mulai dari kepercayaan pelanggan yang menurun, hilangnya potensi pendapatan, hingga terganggunya operasional perusahaan secara keseluruhan.

Salah satu dampak paling nyata dari jaringan yang lambat atau downtime adalah hilangnya peluang pendapatan.

Ambil contoh perusahaan e-commerce. Saat platform mereka tidak dapat diakses, pelanggan tidak dapat melakukan pembelian. Otomatis, potensi pendapatan pun menurun. Kerugian penjualan selama masa downtime seringkali sulit untuk dipulihkan sepenuhnya.

Untuk meminimalisir risiko ini, pemantauan server jaringan yang andal dan terpercaya mutlak diperlukan.

Monitoring yang efektif dapat mendeteksi potensi masalah sebelum berkembang menjadi downtime yang merugikan. Dengan demikian, kelangsungan bisnis dan kepercayaan pelanggan dapat tetap terjaga.

 

Solusi AI

EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, menjelaskan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi operasional jaringan mereka.

"Solusi AI dan predictive analytics memungkinkan perusahaan untuk bersikap proaktif dalam menjaga stabilitas jaringan dan mengurangi downtime, sehingga bisnis dapat terus berjalan tanpa hambatan," ujarnya.

Netmonk yang berada di bawah umbrella brand Leap Telkom, melalui layanan Netmonk Prime diklaim mampu memberikan pandangan mendalam mengenai performa server jaringan secara real-time.

Netmonk juga memberikan insight berharga melalui laporan kinerja jaringan yang bisa digunakan perusahaan sebagai landasan dalam mengambil keputusan strategis.

 

Dampak Krusial pada Industri Jasa Keuangan

Kondisi serupa juga bisa terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, saat downtime berlangsung, layanan seperti transfer, pembayaran, atau perdagangan saham yang dilakukan oleh pelanggan menjadi terhenti.

Jelas, hal ini menyebabkan hilangnya pendapatan dari komisi atau biaya layanan.

Kondisi yang demikian, bukan tidak mungkin membuat pelanggan dari perusahaan tersebut mengalami frustasi karena tidak dapat menyelesaikan transaksi atau melacak pesanan mereka.

Sama halnya dengan pelanggan di perusahaan jasa keuangan yang kesal lantaran tidak dapat mengakses dana atau menyelesaikan transaksi penting. Parahnya, dapat memicu kepanikan dan menurunkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan keuangan tersebut.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya