Bursa Asia Mendatar Saat Sebagian Besar Pasar Tutup Terkait Natal

Pada Jumat pekan lalu, Wall Street ditutup sedikit lebih tinggi.

oleh Nurmayanti diperbarui 27 Des 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 08:30 WIB
Bursa Asia
Bursa Asia

Liputan6.com, Tokyo - Buras Asia bergerak mendatar pada pembukaan hari ini, dengan perdagangan terbatas saat sebagian besar pasar saham utama dunia ditutup untuk liburan Natal.

Melansir laman Reuters, Selasa (27/12/2016), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang bergerak mendatar, sementara Bursa Australia masih ditutup seiring libur Natal.

Adapun pergerakan bursa Jepang Nikkei tidak berubah. Pada Jumat pekan lalu, Wall Street ditutup sedikit lebih tinggi.

Imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun tercatat naik 0,15 persen usai tergelincir 0,5 persen pada Senin kemarin.

Kondisi itu terjadi setelah pada Jumat pekan lalu, data menunjukkan belanja konsumen AS tercatat meningkat pada November meski pendapatan rumah tangga gagal naik untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan.

Data menunjukkan ekonomi melambat pada kuartal keempat setelah tumbuh cepat pada periode sebelumnya.

Namun perlambatan pertumbuhan cenderung bersifat sementara. Sebab pasar tenaga kerja mendekati posisi kenaikan, harga rumah meningkat dan pasar saham melaju mendekati rekor tertinggi. Selain itu, kepercayaan konsumen berada pada tingkat tertinggi sejak Juli 2007.

Di sisi lain, saham Eropa sedikit berubah pada Jumat pekan lalu, meskipun saham bank naik terkait kasus Deutsche Bank dan Credit Suisse. Sementara pemerintah Italia menyetujui bailout untuk pemberi pinjaman terbesar, Monte dei Paschi.

"Saham overbought dan akan ada sedikit profit taking tapi bergerak menuju resolusi bank yang membantu di Erop. Data ekonomi global sebagian besar tercatat membaik dan periode sekitar Natal  atau Tahun Baru biasanya positif untuk saham," jelas Shane Oliver, Kepala Strategi Investasi AMP Capital di Sydney dalam sebuah catatan.

Adapun Dolar menguat 0,2 persen menjadi 117,27 ¥ setelah tergelincir 0,2 persen pada Senin kemarin mengikuti penurunan imbal hasil treasury AS.

Mata uang Jepang menunjukkan sedikit reaksi terhadap data yang menunjukkan inti harga konsumen negaranya menurun untuk bulan kesembilan pada November.

Adapun harga minyak memperpanjang keuntungannya, karena ekspektasi penurunan produksi oleh OPEC dan produsen non-OPEC. Harga minyak mentah AS naik 0,3 persen menjadi US$ 53,18 per barel.

Sementara harga emas turun tipis 0,1 persen menjadi US$ 1,132.50 per ounce terpicu penguatan dolar.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya