Sektor Saham Perkebunan Melonjak, IHSG Naik 27 Poin

Investor asing beli saham juga mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 5.294.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jan 2017, 16:19 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2017, 16:19 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham pekan ini. Penguatan sektor saham perkebunan dorong IHSG ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (18/1/2017), IHSG naik 27,84 poin atau 0,53 persen ke level 5.294,78. Indeks saham LQ45 menguat 0,73 persen ke level 885,27. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 turun 0,63 persen.

Ada sebanyak 184 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 116 saham melemah. 118 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.294 dan terendah 5.273.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 345.944 kali dengan volume perdagangan 14,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,2 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 68,17 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp 13.342.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perdagangan turun 0,11 persen. Sektor saham perkebunan naik 1,78 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Sektor saham aneka industri menguat 0,97 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,73 persen.

Saham-saham yang menguat signifikan didorong saham perkebunan antara lain saham GZCO naik 24,10 persen ke level Rp 103 per saham, saham BWPT menanjak 11,89 persen ke level Rp 320 per saham. Selain itu ada saham DGIK yang mendaki 25 persen ke level Rp 85 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham bank MAYA merosot 25 persen ke level Rp 2.400 per saham, saham ARII tergelincir 24,69 persen ke level Rp 366 per saham, dan saham RMBA susut 6,22 persen ke level Rp 422 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,13 persen ke level 23.098, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul indeks saham  Jepang Nikkei menguat 0,43 persen ke level 18.894 dan indeks saham Shanghai mendaki 0,14 persen ke level 3.113.

Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,06 persen ke level 2.070,54, indeks saham Singapura susut 0,42 persen ke level 3.000,22 dan indeks saham Taiwan merosot 0,13 persen ke level 9.341.

"Penguatan IHSG hari ini kami lihat didukung dari sektor perkebunan. Harga CPO Malaysia saat ini MYR 3.255, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Ini memasuki level harga pada kuartal II 2012," ujar Bima dalam ulasannya.

Ia menuturkan, kenaikan harga CPO itu disebabkan oleh permintaan yang masih lebih tinggi oleh produksi. Dari sentimen eksternal, Perdana Menteri Inggris Theresa May menuturkan, keputusan final untuk Brexit (keluar dari Uni Eropa) akan melalui voting di parlemen. Ini terhindar dari hard brexit yang semakin membuat dolar AS melemah terhadap pound sterling. Hal itu pengaruhi IHSG.

"Hal ini memberikan efek positif bagi rupiah ditambah sentimen World Bank menyatakan optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dampak positif ini yang sedang terjadi pada IHSG dengan saham berkapitalisasi besar sebagai penggerak utamanya," kata dia.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya