Masuk Bulan Maret, IHSG Rawan Tekanan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mendatar dengan kecenderungan tertekan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Mar 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2017, 06:30 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mendatar dengan kecenderungan tertekan. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di support 5.353 dan resistance 5.400.

IHSG ditutup menguat tipis 3,81 poin ke level 5.386,69 pada perdagangan saham kemarin. Dia mengatakan, pergerakan Bursa Asia yang fluktuatif menekan pergerakan IHSG.

"Kekhawatiran investor terhadap fluktuatifnya perdagangan di Bursa Asia di akhir bulan ini menjadi salah satu faktor. Indeks saham pertanian tercatat menjadi penekan IHSG dengan melemah 1,39 persen setelah sebelumnya di perdagangan kemarin memimpin penguatan," kata dia, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Namun, dia bilang IHSG menguat karena ditopang aksi beli investor asing. Tercatat, asing melakukan pembelian Rp 120,7 miliar.

"Investor asing tercatat net buy sebesar Rp 120,7 miliar," ungkap dia.

Sementara, Bursa Asia sendiri cenderung menguat pada perdagangan saham kemarin. Tapi, penguatannya masih terbatas.

"Bursa Asia mayoritas bergerak cenderung menguat terbatas diakhir bulan Februari. Perhatian investor beralih ke pasar keuangan sehingga yen menguat di akhir sesi perdagangan saham hingga mencairnya penguatan saham di Tokyo pada sesi ke dua," tandas dia.

Lanjar merekomendasikan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya