Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mampu berakhir di zona hijau meskipun di awal perdagangan sempat tertekan. Data ekonomi yang positif menjadi pendorong penguatan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (9/3/2017), IHSG naik tipis 8,82 poin atau 0,16 persen ke level 5.402,38. Indeks saham LQ45 menguat 0,26 persen ke level 896,30. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Ada sebanyak 129 saham menguat sehingga dorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 189 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. Di luar itu, 109 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 5.405,58 dan terendah 5.386,99. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 325.080 kali dengan volume perdagangan 9,2 miliar saham.
Nilai transaksi harian Rp 5,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 182 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.393.
Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk indeks, antara yang menguat dan melemah seimbang. Sektor yang menguat adalah perkebunan, industri dasar, infrastruktur, keuangan dan perdagangan. Sedangkan yang melemah adalah pertambangan, aneka industri, barang konsumsi, kontruksi dan menufaktur.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TALF naik 23,72 persen ke level Rp 386 per saham, saham BGTG melonjak 21,72 persen ke level Rp 92 per saham, dan saham ICON naik 17,92 persen ke level Rp 250 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MDRN turun 34 persen ke level Rp 54 per saham, saham NAGA susut 26,63 persen ke level Rp 146 per saham, dan saham ASBI merosot 23,18 persen ke level Rp 232 per saham.
sebelumnya Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terkonsolidasi wajar dan belum mampu geser rentang konsolidasi. William melihat level support IHSG masih terlihat terjaga baik, sedangkan target resistance akan digapai dalam waktu dekat.
"Hal itu didukung data ekonomi positif dengan cadangan devisa Februari yang tercatat naik menjadi US$ 119,9 miliar pada Februari 2017," jelas dia. (Gdn/Ndw)