Bursa Asia Kompak Menghijau, IHSG Naik 18 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 18,96 poin ke level 5.409,37 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mar 2017, 16:13 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2017, 16:13 WIB
20161125- Sesi Siang IHSG Naik 5 Persen-JAkarta-Angga Yuniar
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek, Jakarta, Jumat (25/11). Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Jumat (25/11) naik 5,3 (0,10 persen) ke level 5.112,9. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski sempat melemah, dan naik terbatas akhirnya dapat berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham di awal pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (13/3/2017), IHSG naik 18,69 poin atau 0,35 persen ke level 5.409,37. Indeks saham LQ45 menguat 0,33 persen ke level 896,29. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 162 saham menghijau sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 151 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 118 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 287.584 kali dengan volume perdagangan 9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,2 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli di pasar reguler sekitar Rp 383 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.350.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham konstruksi turun 0,28 persen. Sektor saham aneka industri naik 1,03 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 1 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,64 persen.

Saham-saham lapis kedua dan ketiga masih mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham RIMO naik 34,31 persen ke level Rp 184 per saham, saham FPNI melonjak 24,80 persen ke level Rp 312 per saham, dan saham NAGA mendaki 23,29 persen ke level Rp 180 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NELY turun 13,46 persen ke level Rp 90 per saham, saham CANI merosot 9,09 persen ke level Rp 550 per saham, dan saham MDRN susut 7,41 persen ke level Rp 50 per saham.

Bursa Asia pun kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,11 persen k elevel 23.829,67, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,97 persen ke level 2.117,59, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,76 persen ke level 3.237,02.

Selain itu, indeks saham Shanghai melonjak 0,76 persen ke level 3.237,02, indeks saham Singapura mendaki 0,40 persen ke level 3.145, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,72 persen ke level 9.697.

Analis PT Universal Broker Securiteis Satrio Utomo menuturkan, pelaku pasar merespons positif rencana kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) sehingga mengangkat IHSG. The Fed akan melakukan pertemuan pada 14-15 Maret 2017. "Pasar sudah yakin (suku bunga the Fed naik). Bulan depan tak naik lagi," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Senin (13/3/2017).

Ia menuturkan, investor asing juga melakukan aksi beli sekitar Rp 300 miliar terutama di saham-saham unggulan yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Selain itu, Satrio menuturkan, Goldman Sachs memberikan pernyataan kemungkinan lembaga pemeringkat internasional S&P menaikkan rating Indonesia. Namun, menurut Satrio, kenaikan rating oleh S&P baru dilakukan pada Mei 2017. "Ada teaser dari Goldman Sachs memberi sentimen ke IHSG. Ditambah bursa regional yang menguat," ujar dia.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya