IHSG Dibuka Menguat, Isu Regional Bakal Pengaruhi Laju Indeks

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (17/5/2017), IHSG naik 14,48 poin atau 0,26 persen ke level 5.661,48.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Mei 2017, 09:17 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 09:17 WIB
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (17/5/2017), IHSG naik 14,48 poin atau 0,26 persen ke level 5.661,48.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (17/5/2017), IHSG naik 14,48 poin atau 0,26 persen ke level 5.661,48.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Rabu pekan ini. Namun ada potensi pelemahan karena sentimen regional. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (17/5/2017), IHSG naik 14,48 poin atau 0,26 persen ke level 5.661,48. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 16,92 poin atau 0,30 persen ke level 5.663,48.

Ada sebanyak 89 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 28 saham melemah dan 87 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.664,31 dan terendah 5.655,35.

Total frekuensi perdagangan saham 7.474 kali dengan volume perdagangan 326 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 240 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 4,80 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.299.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham keuangan yang turun 0,08 persen dan perkebunan yang melemah 0,02 persen.

Adapun sektor saham yang menguat antara lain industri dasar naik 0,44 persen, dan manufaktur 0,35 persen. Disusul sektor barang konsumsi mendaki 0,35 persen.

Saham-saham yang mendorong IHSG di zona hijau antara lain saham BMSR naik 34,38 persen ke level Rp 172 per saham, saham TAMU mendaki 25 persen ke level Rp 490 per saham, dan saham TGRA melonjak 24,71 persen ke level Rp 424 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KPIG turun 4,62 persen ke level Rp 1.235 per saham, saham WICO merosot 3,33 persen ke level Rp 290 per saham, dan saham FASW tergelincir 3,19 persen ke level Rp 4.450 per saham.

Analis PT BNI Securities Ankga Adiwirasta menjelaskan, indeks Dow Jones pada perdagangan Selasa kemarin ditutup melemah 0,01 persen ke level 20.979,75. Begitu juga dengan indeks S&P 500 yang ditutup melemah 0,07 persen ke level 2.400,67.

"Pelemahan indeks didorong oleh penurunan yang terjadi di saham sektor utilities dan healthcare," jelas dia.

Sementara itu, bursa Eropa pada penutupan Selasa kemarin ditutup bervariasi. Indeks FTSE ditutup menguat sebesar 0,91 persen ke level 7.522,03 sementara indeks DAX ditutup melemah 0,02 persen ke level 12.804,53.

Potensi pelemahan diprediksi terjadi di bursa saham Indonesia. Pelemahan yang terjadi di pasar saham AS dan Asia berpotensi menekan IHSG. "Namun demikian potensi pergerakan IHSG diprediksi masih dalam kecenderungan mix," jelas dia.

Indeks diprediksi akan berada di rentang 5.680 – 5.713 dengan support di level 5.630, dengan saham pilihan diantaranya UNVR, SMGR, MYOR, INCO, TINS. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya