IHSG Tembus 5.900, Kapitalisasi Pasar Telkom Masih Terbesar

Kapitalisasi pasar saham Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 6.459 triliun pada Senin 3 Juli 2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jul 2017, 07:45 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2017, 07:45 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan IHSG itu juga mendorong kapitalisasi pasar nyaris sentuh posisi Rp 6.500 triliun.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Selasa (4/7/2017), kapitalisasi pasar saham BEI naik Rp 86 triliun dari Rp 6.373 triliun menjadi Rp 6.459 triliun pada Senin 3 Juli 2017.

Adapun rata-rata transaksi harian saham di BEI mencapai Rp 7,73 triliun. Total frekuensi perdagangan saham naik menjadi 323.289 kali. Akan tetapi, rata-rata volume perdagangan turun menjadi 13,78 miliar saham.

IHSG menguat 80,52 poin atau 1,38 persen ke level 5.910,23. IHSG itu mencatat level tertinggi sepanjang sejarah. Kinerja IHSG itu mencapai 11,58 persen secara year to date (Ytd).

Sebelumnya Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan tren IHSG memang positif usai catatkan level tertinggi sepanjang sejarah sebelum liburan Lebaran. Pada Kamis 22 Juni 2017, IHSG berada di kisaran 5.829. Laju IHSG pun terus lanjutkan penguatan usai libur Lebaran 2017. Selain itu, aktivitas pelaku pasar juga turut pengaruhi laju IHSG.

"Aktivitas investor cukup minim melihat saham-saham yang bergerak usai libur Lebaran. IHSG pun didrive oleh saham-saham blue chip mulai dari sektor saham konsumsi, bank dan infrastruktur," ujar Aditya saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, penguatan IHSG juga didorong oleh antisipasi pelaku pasar terhadap kinerja keuangan kuartal II 2017. "Kondisi ini cukup positif untuk perusahaan sekuritas menaikkan saham-saham unggulan," tutur Aditya.

Sepanjang 2017, sektor saham keuangan memimpin penguatan dengan naik 19,29 persen. Disusul sektor saham industri dasar dan kimia yang naik 16,32 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 15,45 persen.

Investor asing pun melakukan aksi beli mencapai Rp 17,84 triliun sepanjang 2017. Investor lokal pun sudah mendominasi perdagangan saham dengan mencapai 64 persen sepanjang 2017.

Dengan kapitalisasi pasar nyaris tembus Rp 6.500 triliun, emiten apa saja yang mencatatkan kapitalisasi pasar saham terbesar di BEI?

Usai IHSG cetak rekor, kapitalisasi pasar saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mampu menggeser kapitalisasi pasar saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) pada Senin 3 Juli 2017.

Berada di posisi teratas, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih mencetak kapitalisasi pasar saham terbesar di BEI. Nilai kapitalisasi pasar saham TLKM sebesar Rp 483 triliun. Kapitalisasi pasar saham TLKM 7,5 persen dari total kapitalisasi pasar saham BEI.

Kemudian di posisi kedua dipegang oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Saham BBCA mencatatkan kapitalisasi pasar saham Rp 452 triliun. Di posisi ketiga, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kapitalisasi pasar saham Rp 448 triliun.

Disusul posisi keempat, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencetak kapitalisasi pasar saham mencapai Rp 379 triliun. Kapitalisasi pasar saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berada di posisi Rp 377 triliun, dan berada di posisi kelima.

PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kapitalisasi pasar saham mencapai Rp 355 triliun. Posisi kapitalisasi pasar saham ASII berada di posisi keenam. Selain itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan kapitalisasi pasar saham Rp 312 triliun, dan berada di posisi ketujuh.

Posisi kedelapan, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan kapitalisasi pasar saham Rp 156 triliun. Disusul posisi kesembilan, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencetak kapitalisasi pasar saham Rp 122 triliun. Posisi ke-10, PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan kapitalisasi pasar saham Rp 108 triliun.

 

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya