Ada Sinyal Stimulus Bank Sentral Eropa, Bursa Asia Variatif

Bursa Asia bervariasi pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (8/9/2017)

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 08 Sep 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 08:45 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia naik pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (8/9/2017). Penguatan bursa Asia dipengaruhi signal rencana peluncuran kebijakan stimulus fiskal oleh Bank Sentral Eropa.

Dolar melemah terhadapo Euro menyusul Kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi menyatakan bahwa Oktober tahun ini pihaknya akan mulai meluncurkan program stimulus yang masif.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen, tapi tetap turiun 0,2 persen secara mingguan.

Kemudian indeks saham Jepang, Nikkei tergelincir 0,5 perse, kehilangan 2 persen pekan ini karena tertekan oleh penguatan yen seperti dilansir dari Reuters.

Sementara Wall Street pada penutupan perdagangan kemarin pun melemah akibat sinyal stimulus dari Bank Sentral Eropa ini. Selain itu, bencana badai Harvey pun memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan saham AS.

Dolar tertekan oleh pernyataan Kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi bahwa pembuat kebijakan akan memutuskan pada musim gugur ini dan keseluruhannya akan diambil pada Oktober.

Draghi juga mengatakan bahwa ECB harus memperhitungkan pelemahan inflasi karena euro yang kuat karena bersiap untuk mengurangi rangsangannya, kata Draghi, setelah bank sentral mempertahankan suku bunga pada rekor terendah pada pertemuan kebijakan regulernya dan memastikan bahwa pembelian aset akan berlanjut, setidaknya sampai Desember

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya