Usai Menguat, IHSG Diperkirakan Mendatar

IHSG diperkirakan bergerak pada level support 5.876 dan resistance 5.935.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Okt 2017, 06:32 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 06:32 WIB
Pembukaan-Saham
IHSG diperkirakan bergerak pada level support 5.876 dan resistance 5.935.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan cenderung bergerak mendatar pada perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG diperkirakan pada level support 5.876 dan resistance 5.935.

"Diperkirakan IHSG bergerak cenderung terkonsolidasi tertahan dengan range pergerakan 5.876-5.935," kata Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Senin (3/10/2017).

IHSG ditutup menguat pada perdagangan saham awal pekan. IHSG naik 13,17 poin atau 0,22 persen ke level 5.914,03. Lanjar mengatakan, penguatan IHSG didorong oleh data ekonomi yang relatif positif. Tercatat, inflasi September 0,13 persen.

Meski demikian, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih. Aksi jual bersih relatif besar di pasar negosiasi. "Investor asing tercatat net sell cukup tinggi pada pasar nego sebesar Rp 1,64 triliun," kata dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT PP Tbk (PTPP).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham Senin kemarin IHSG naik 0,22 persen atau 13,17 poin ke posisi 5.914,03. Indeks saham LQ45 menguat 0,55 persen ke posisi 984,8. Seluruh sektor saham menghijau.

Ada sebanyak 144 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 183 saham melemah dan 117 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 273.343 kali dengan volume perdagangan saham 7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.936,13 dan terendah 5.909,10. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,58 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.531.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya