Bursa Asia Kompak Menghijau, IHSG Naik Terbatas

Bursa saham Asia kompak menguat sehingga dukung penguatan IHSG. Akan tetapi, aksi jual investor asing tahan penguatan IHSG,

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Mar 2018, 16:17 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 16:17 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (27/3/2018), IHSG naik 9,1 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.209,35. Indeks saham LQ45 menguat 0,15 persen. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Sebanyak 196 saham menguat sehingga angkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 167 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. 110 saham lainnya diam di tempat.IHSG sempat berada di level tertinggi 6.274,29 dan terendah 6.188,60.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 401.380 kali dengan volume perdagangan 9,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7 triliun. Investor asing jual saham Rp 831,67 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.732.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,63 persen, sektor saham perdagangan melemah 0,29 persen dan sektor saham keuangan susut 0,02 persen. Sektor saham aneka industri naik 0,79 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 0,71 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,68 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MGNA melonjak 34,29 persen ke posisi Rp 94, saham SULI mendaki 24,49 persen ke posisi Rp 183, dan saham IIKP naik 18,18 persen ke posisi Rp 234 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham TAXI turun 13,24 persen ke posisi Rp 177, saham ENRG merosot 3,05 persen ke posisi Rp 254, dan saham PSAB tergelincir 2,76 persen ke posisi Rp 282 per saham.

Bursa Asia kompak menghijau. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,79 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,61 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 2,65 persen dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul indeks saham Shanghai menguat 1,05 persen, indeks saham Singapura menguat 0,79 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 1,35 persen.

“IHSG konsolidasi untuk melewati pekan pendek di tengah masih menguatnya dolar Amerika Serikat terhadap rupiah dan fluktuasi dolar AS serta harga komoditas,” ujar Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IHSG Naik di Awal Sesi

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Investor asing masih melakukan aksi jual di seluruh pasar.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (27/3/2018), IHSG naik 46,05 poin atau 0,74 persen ke posisi 6.246,22. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG masih menguat 70,37 poin atau 1,13 persen ke level 6.272,21.

Ada sebanyak 197 saham menguat sehingga mendorong laju IHSG di zona hijau. Sebanyak 14 saham melemah dan 69 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.274,29 dan terendah 6.246,22.Adapun total frekuensi perdagangan saham sekitar 26.892 kali dengan volume perdagangan 551 juta saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 571 miliar. Investor asing masih jual saham. Aksi jual saham tercatat Rp 44 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.705.Tercatat, seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham barang konsumsi menguat terbesar 1,28 persen.

Disusul sektor saham aneka industri naik 1,26 persen dan sektor saham manufaktur menguat 1,28 persen.Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham HELI naik 70 persen ke posisi Rp 187 per saham, saham MGNA naik 32,86 ke posisi Rp 94 per saham, dan saham PKPK menguat 32,81 persen ke posisi Rp 170 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CANI merosot 17,27 persen ke posisi Rp 230 per saham, saham APLI melemah 10,53 persen ke posisi Rp 102, dan saham ALMI tergelincir 7,21 persen ke posisi Rp 206 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya