Liputan6.com, Jakarta - PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY), produsen modul surya akan meningkatkan ekspor hingga 50 persen ke berbagai negara. Upaya ini bertujuan untuk menggenjot pendapatan dan menjadi langkah ekspansi perseroan.
Direktur Utama Sky Energy Indonesia, Jackson Tandiono mengungkapkan, saat ini porsi ekspor baru sekitar 30 persen. Targetnya bisa mencapai 50 persen, bahkan lebih di tahun ini.
Advertisement
Baca Juga
"Tentu kita akan genjot ekspor 50 persen, saat ini masih 30 persen. 50 persen ini kita bisa punya natural hedging karena selama ini bahan baku kita masih impor," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Lebih jauh Jackson mengungkapkan, perseroan sudah melakukan ekspor modul atau panel surya ke beberapa negara Eropa dan negara besar lainnya, sepetti Amerika Serikat (AS).
"Dari 2017, sudah 30 persen lebih (ekspor). Sisanya domestik. Ekspor modul surya ke Amerika, Turki, Eropa dan beberapa negara lain. Negara baru tahun lalu Finlandia, untuk tahun ini negara baru ada Jerman," jelas Jackson.
Asal tahu, Sky Energy yang baru mencatatkan saham perdana di BEI ini menargetkan pendapatan 2018 sebesar Rp 500 miliar dan laba bersih sebesar Rp 30 miliar.
Saham Sky Energy Melambung 50 Persen Saat Pencatatan Perdana
PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/3/2017). JSKY adalah emiten keempat yang melantai di BEI pada tahun ini.
Dalam pencatatan perdana, saham JSKY merangkak naik 50 persen atau 200 poin ke level 600. Saham JKSY kena autoreject.
"Saya harap JSKY bisa mematuhi peraturan BEI dan bisa semakin maju untuk ke depannya. Semakin dikenal baik oleh domestik maupun global. Semoga JSKY dapat meningkatkan kualitas dan menjadi salah satu perseroan yang di assign global," tutur Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Alpino Kianjaya.
Direktur Utama PT Sky Energy Indonesia Tbk, Jackson Tandiono menuturkan, pencatatan saham perdana akan membantu perseroan untuk tumbuh lebih kuat.
"Ini akan membawa kami dekat dengan visi kami serta masa depan JSKY dengan strategi yang jelas. Kami undang anda semua untuk jadi bagian dari JSKY untuk terlibat pada pertumbuhan JSKY dan menjadi tonggak berikutnya dari energy revolusi," ujar dia.
Advertisement
Siapkan Belanja Modal Rp 200 Miliar
Ia menambahkan, perseroan menargetkan pendapatan dan laba pada 2018 masing-masing Rp 500 miliar dan Rp 30 miliar. Untuk mencapai target itu, perseroan siapkan belanja modal Rp 200 miliar.
“Dana belanja modal berasal dari IPO Rp 81,30 miliar dan sisanya pinjaman bank,” kata dia.
Pada penawaran saham perdana (IPO) ini, diketahui PT Sky Energy Tbk menawarkan 203,25 juta saham dimana nilai nominal Rp 100 per saham lewat IPO ini. Harga saham IPO perseroan Rp 400. Dengan ini total dana yang diperoleh perseroan lewat IPO senilai Rp 81,30 miliar.
Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk belanja modal seperti pembelian mesin dan peralatan, membeli lahan dan juga untuk menambah area produksi.
Perseroan mencatatkan Rp 1,01 miliar saham dengan komposisi jumlah saham yang ditawarkan Rp 203,05 juta saham dan saham pendiri 813, 01 juta saham.