IHSG Mendaki 37 Poin pada Awal Sesi Perdagangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan didorong bursa saham global yang menguat.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Apr 2018, 09:16 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2018, 09:16 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pagi ini. Pergerakan IHSG menguat ikuti bursa saham global yang menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (5/4/2018), IHSG naik 37 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.194,10. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 50,62 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.208,71. Indeks saham LQ45 menguat 1,03 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 176 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 25 saham melemah dan 58 saham diam di tempat. Pada Kamis pagi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.211,87 dan terendah 6.193,89.

Total frekuensi perdagangan saham 22.683 kali dengan volume perdagangan 422,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 272,6 miliar.

Investor asing beli saham Rp 24,75 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.757.

10 sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 1,53 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menguat 1,11 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,85 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham BBRM naik 11,88 persen ke posisi Rp 113, saham DGIK menguat 7,35 persen ke posisi Rp 73 dan saham RBMS menanjak 5,17 persen ke posisi Rp 244 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham BKDP turun 4,31 persen ke posisi Rp 111, saham BTEK melemah 2,86 persen ke posisi Rp 136, dan saham EXCL tergelincir 1,57 persen ke posisi Rp 2.500 per saham.

Bursa saham Asia sebagian menguat. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 1,44 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,67 persen dan indeks saham Singapura menguat 1,85 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG turun 1,15 persen usai China umumkan pengenaan tarif baru untuk barang Amerika Serikat (AS) pada perdagangan saham kemarin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prediksi Analis

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang berusaha lepas dari posisi konsolidasi pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Namun, peluang kenaikan IHSG masih cukup besar. 

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini meski ada tekanan. Aliran dana investor asing yang masih terlihat cukup besar cukup pengaruhi laju IHSG. Akan tetapi, kondisi fundamental ekonomi menurut William masih menopang penguatan IHSG.

"IHSG akan berada pada kisaran 6.081 - 6.368 " tutur William ulasannya, Kamis 5 April 2018.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menyatakan IHSG berpotensi koreksi yang wajar pada pergerakan indeks saham. "IHSG mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar lanjutan pada pergerakan indeks saham. IHSG akan menuju ke area support pada level 6.113-6.068," ujar dia. 

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menyebutkan IHSG berpotensi melemah. "IHSG akan bergerak cenderung kembali menekan menguji kembali support moving average 200 dengan berada pada pergerakan 6.093-6.191," tutur dia. 

Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi menuturkan, IHSG akan berada pada area support di 6.100 dan resisten di 6.250.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sementara itu, Nafan Aji merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Lanjar Nafi memilih saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya