Bursa Global Tertekan, IHSG Betah di Zona Merah

Tujuh sektor saham melemah mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah pada perdagangan Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Apr 2018, 16:17 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2018, 16:17 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sentimen eksternal dinilai menekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (3/4/2018), IHSG melemah 11,55 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.229,01. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,18 persen ke posisi 1.017. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Sebanyak 185 saham tertekan sehingga menekan laju IHSG. 154 saham menguat dan 136 saham diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.234,56 dan terendah 6.202,12. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 362.877 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 208 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.755.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 1,2 3persen, sektor saham konstruksi menguat 0,28 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,04 persen.

Sektor saham barang konsumsi melemah 0,83 persen, sektor saham pertanian tergelincir 0,53 persen dan sektor saham manufaktur susut 0,34 persen.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah kecuali indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,29 persen. Indeks saham Shanghai turun 0,84 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul indeks saham Singapura tergelincir 0,65 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,61 persen.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG melemah didorong sentimen eksternal. Sedangkan aliran dana investor asing keluar belum berdampak besar.

“Lebih ke arah pengaruh global. Indeks saham Dow Jones turun,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

IHSG Melemah di Awal Sesi

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan di Selasa pekan ini. Gerak IHSG ini seirama dengan bursa regional dan global.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa 3 April 2018, IHSG turun 27,80 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.212,76. Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG masih berada di zona merah dengan turun 34,63 poin atau 0,56 persen ke posisi 6.206,16.

Indeks saham LQ45 juga melemah 0,75 persen ke posisi 1.011,84. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah.

Sebanyak 59 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 116 saham melemah sehingga menekan IHSG. Di luar itu, 99 saham di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.213,67 dan terendah 6.202,12.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.390 kali dengan volume perdagangan 311 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 193 miliar. Investor asing jual saham Rp 17 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.763.

Seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham yang melemah terbesar adalah ankea industri yang turun 0,74 persen, sektor saham pertambangan turun 0,64 persen, dan sektor saham manufaktur melemah 0,58 persen.

Saham-saham catatkan penguatan pada awal sesi antara lain saham HELI naik 25 persen ke posisi Rp 490, saham RODA melonjak 21,56 persen ke posisi Rp 530 per saham, dan saham LPIN mendaki 11,83 persen ke posisi Rp 945.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham AKSI susut 8,78 persen ke posisi Rp 270, saham IBFN merosot 5,26 persen ke posisi Rp 90, saham JMAS merosot 4,76 persen ke posisi Rp 700 per saham.

Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. indeks acuan Nikkei Jepang jatuh 1,41 persen. Indeks Topix juga melemah 1,04 persen. Hampir seluruh sektor tertekan, hanya sektor energi yang mampu berada di zona hijau.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga turun 0,82 persen. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia merosot 0,57 persen yang terdorong oleh saham-saham di sektor keuangan.

Di AS, pada penutupan perdagangan kemarin Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 458,92 poin atau 1,9 persen menjadi 23.644,19. S&P 500 tertekan 58,99 poin atau 2,23 persen menjadi 2.581,88. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 193,33 poin atau 2,74 persen menjadi 6.870,12.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya