Perdagangan Perdana, Saham Gihon Telekomunikasi Melejit 50 Persen

Perusahaan penyedia jasa infrastruktur dan utilitas telekomunikasi yakni PT Gihon Telekomunikasi Indonesia (GHON) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.

oleh Bawono Yadika diperbarui 09 Apr 2018, 09:48 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2018, 09:48 WIB
(Foto: Liputan6.com/Bawono Y)
Pencatatan perdana saham PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (Foto: Liputan6.com/Bawono Y)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan penyedia jasa infrastruktur dan utilitas telekomunikasi yakni PT Gihon Telekomunikasi Indonesia (GHON) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi (9/4/2018).

Perseroan merupakan emiten ke-6 yang melantai pada 2018 sehingga menambah total perusahaan di pasar modal menjadi 571. Masa penawaran umum telah dilakukan pada 28 Maret hingga 3 April 2018 kemarin. Pada Initial Public Offering (IPO), perseroan melepas saham 152,88 juta saham baru dengan harga Rp 1.170. Dana hasil IPO yang didapatkan sebesar Rp 178,87 miliar. 

Pada pencatatan saham perdana di BEI, saham perseroan naik  50 persen atau 585 poin ke level Rp 1.775. Saham tersebut pun kena autorejection atau harga di luar rentang sehingga ditolak oleh sistem JATS. Harga saham perdana GHON berada di rentang harga Rp 200-Rp 5.000 sehingga batas autorejection 25 persen. Namun karena saham GHON tersebut hasil IPO sehingga ditetapkan dua kali persentase dari batasan autorejection.

Saham GHON ditransaksikan satu kali dengan volume sebanyak 10 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp1,76 juta. Perseroan juga diketahui mengalami kelebihan permintaan (oversubcribe) sebanyak 1,7 kali. 

"Saya atas nama manajemen BEI mengucapkan selamat datang bagi perusahaan. Saham perusahaan sudah mulai untuk bisa ditransaksikan oleh para investor. Mudah-mudahanya sahamnya naik. Saya harap perusahaan bisa memanfaatkan kondisi perusahaan publik dengan baik," tutur Direktur BEI Samsul Hidayat pagi ini di BEI.

Direktur PT Gihon Telekomunikasi Indonesia (GHON) Rudolf Nainggolan menuturkan, komitmennya dalam membangun negeri dengan kerja sama pada semua pihak terkait. 

"Kami berterimakasih pada setiap kesempatan dan semua mitra khususnya perbankan dan tower provider yang bekerja sama membangun negeri. Kami akan terus membangun negeri secara konsisten dan dinamis dan akan lebih banyak lagi," ujar dia. 

Diketahui jumlah saham yang dilepas tersebut lebih rendah dibanding rencana awal yaitu akan melepas 200 juta saham. Adapun dana yang diperoleh perseroan dari IPO akan digunakan untuk menurunkan kewajiban perseroan di mitra perbankan. 

Sedangkan sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja serta belanja modal perseroan yang berkaitan dengan pembangunan sites telekomunikasi baru. 

 

Emiten ke-6 Catatkan Saham Perdana pada 2018

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk. Perseroan bergerak di support telekomunikasi ini melepas 152,88 juta saham dengan nilai nominal Rp 100. Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 1.170 per saham. Jadi total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) ke public Rp 178,87 miliar.

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk refinancing utang dari PT Bank Mandiri Tbk sebesar 51,99 persen, modal kerja sebesar 29,07 persen dan belanja modal 15,65 persen.

Perseroan berkode emiten GHON ini mencatatkan saham 550 juta saham terdiri dari saham IPO 152,88 juta saham dan saham perusahaan sebesar 397,11 juta saham. Jadi total kapitalisasi pasar saham terbentuk Rp 643,50 miliar. Saat pelaksanaan IPO ini, perseroan dibantu PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 21,39 miliar hingga akhir September 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 8,94 miliar. Hal itu didorong pendapatan sebesar Rp 67,76 miliar hingga akhir September 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 85,24 miliar.Total aset tercatat Rp 348,55 miliar hingga 30 September 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 317,09 miliar.

Pemegang saham sebelum IPO antara lain Rudolf Nainggolan sebesar 76 persen, Hotma Sirait sebesar 12 persen,PT Gihon Nusantara Tujuh sebesar 10 persen, Aynawati Raharjo sebesar  1,5 persen, Felix Ariodamar sebesar 0,50 persen.

 Sesudah IPO, pemegang saham perseroan antara lain Rudolf Nainggolan sebesar 54,87 persen, Hotma Sirait sebesar 8,6 persen, PT Gihon Nusantara Tujuh sebesar 7,22 persen, Aynawati Rahardjo sebesar 1,08 persen, Felix Ariodamar sebesar 0,36 persen dan publik 27,80 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya