Liputan6.com, Jakarta - Wall Street mampu menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta) usai mengalami tekanan terus-menerus selama empat hari. Indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq mampu parkir di zona hijau.
Namun kebalikannya, saham Apple mengalami tekanan yang cukup dalam sehingga menekan indeks acuan Jos Jones Industrial Average (DJIA).
Mengutip Reuters, Selasa (11/9/2018), S&P 500 naik 5,45 poin atau 0,19 persen menjadi 2.877,13. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 21,62 poin atau 0,27 persen menjadi 7.924,16.
Advertisement
Baca Juga
Kebalikannya, Dow Jones Industrial Average turun 59,47 poin atau 0,23 persen menjadi 25.857,07.
Saham-saham yang menjadi pemberat Dow Jones adalah Saham UnitedHealth (UNH.N) yang turun 3,2 persen. Selain itu, saham Apple juga ikut membebani dengana turun 1,3 persen.
"Investor secara perlahan mulai masuk lagi setelah melakukan aksi jual yang cukup besar pada pekan kemarin," jelas analis senior SlateStone Wealth LLC, New York, Robert Pavlik.
Salah satu sentimen yang mempengaruhi gerak Wall Street pada pekan lalu adalah pernyataan dari Presiden AS Donald Trump yang akan emungut pajak tambahan kepada seluruh barang impor dari China dengan nilai yang terhitung mencapai USD 200 miliar.
Menanggapinya, China pun juga akan melakukan hal yang sama kepada barang-barang dari AS. Tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi penjualan dari emiten yang terdaftar di bursa saham AS.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja Saham
Saham United Rentals naik 5,0 persen setelah perusahaan mengatakan akan membeli perusahaan penyewaan peralatan pribadi BlueLine Rental.
Saham Nike naik 2,2 persen setelah sebuah laporan mengatakan penjualan sepatu mengalami kenaikan, mengurangi kekhawatiran setelah adanya tekanan permintaan setelah iklan Colin Kaepernick.
Saham Tesla naik 8,5 persen setelah Baird and Bernstein mengatakan produsen mobil listrik ini berada di jalur untuk menguntungkan dan arus kas positif di paruh kedua tahun ini.
Saham Alibaba turun 3,7 persen setelah perusahaan mengatakan Jack Ma akan mengundurkan diri sebagai CEO dalam satu tahun, menyerahkan kendali kepada Kepala Eksekutif Daniel Zhang.
Advertisement