Bank Danamon Jual Asuransi Adira kepada Zurich Insurance

Bank Danamon (BDMN) akan menjual sahamnya di PT Asuransi Adira Dinamika (Asuransi Adira) sebesar 70 persen kepada Zurich Insurance Company Ltd.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Sep 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2018, 17:15 WIB
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) akan menjual sahamnya di PT Asuransi Adira Dinamika (Asuransi Adira) sebesar 70 persen kepada Zurich Insurance Company Ltd.

Penjualan saham itu dilakukan dengan penandatanganan conditional sale and subscription agreement/CSSA (perjanjian bersyarat penjualan dan penyertaan) pada 27 September 2018.

Perseroan akan menjual 70 persen saham Asuransi Adira dan Willy Suwandi Dharma, pemilik 10 persen saham Asuransi Adira kepada Zurich Insurance Company Ltd (Zurich). Perseroan dan Willy Suwandi Dharma tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Zurich.

"Rencana penjualan saham akan dilakukan dengan total harga Rp 3,9 triliun untuk saham-saham yang dimiliki oleh Perseroan," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bank Danamon Tbk, Rita Mirasari dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/9/2018).

Ia menuturkan, rencana penjualan saham diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perseroan, pemangku kepentingan dan pemegang saham perseroan dan asuransi Adira.

"CSSA tunduk pada beberapa persyaratan-persyaratan, termasuk persetujuan perubahan pengendali dari OJK. Kepemilikan saham perseroan dalam asuransi Adira akan alami penurunan dari semula 90 persen menjadi 20 persen,” kata dia.

Usai penutupan transaksi, perseroan akan catat keuntungan modal. Selain itu, laporan keuangan asuransi Adira tidak lagi dikonsolidasikan dengan laporan keuangan perseroan.

 

 


Bank Danamon Reguk Untung Rp 2 Triliun pada Semester I 2018

Bank Danamon
Ilustrasi Bank Danamon (Foto: Istimewa)

Sebelumnya, PT Bank Danamon Indonesia Tbk berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,01 triliun sepanjang Semester I 2018. Angka tersebut menurun 1 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu yaitu Rp 2,03 triliun.

Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon, Satinder Ahluwalia mengatakan bahwa kinerja semester pertama tahun 2018 didorong peningkatan dalam kualitas pelayanan.

"Tercermin dari pencapaian Bank Danamon sebagai peraih peringkat pertama dan kedua di sejumlah kategori dalam Banking Service Excellence Award 2018," kata Satinder di Menara Danamon, Jakarta, Rabu 25 Juli 2018.

Dia menjelaskan inisiatif-inisiatif strategis jangka panjang Bank Danamon terus menunjukkan hasil. "Upaya diversifikasi mesin pertumbuhan Bank menghasilkan konsistensi peningkatan kinerja pada segmen UKM, consumer mortgage, serta pembiayaan kendaraan bermotor. Struktur pendanaan Bank juga membaik seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA)," ujarnya.

Dia mengungkapkan, CASA Bank Danamon naik 9 persen menjadi Rp 50,9 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 48,2 persen dari 44,3 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular.

"Deposito tercatat turun 7 persen menjadi Rp 54,5 triliun, di mana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal. Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan ke depannya."

Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) terkelola dengan baik pada tingkat 94,1 persen. Sementara itu, rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio atau CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank dikelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 21,7 persen, sementara CAR bank only tercatat sebesar 22,5 persen.

Selanjutnya, pertumbuhan pada Fee Income Bancassurance dan Asuransi Umum Pendapatan biaya atau fee income (tidak termasuk credit related fee) Bank Danamon tercatat pada Rp 609 miliar atau tumbuh sebesar 8 persen secara setahunan.

Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh 19 persen menjadi Rp 299 miliar. Sementara fee income Bancassurance tumbuh 4 persen menjadi Rp 166 miliar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya