Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) merilis kinerja keuangan selama sembilan bulan pertama 2018. Perseroan mencatatkan kinerja positif dilihat dari pertumbuhan laba dan pendapatan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/11/2018), Perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 218,14 juta hingga sembilan bulan pertama 2018. Pertumbuhan laba itu sebesar 122,97 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 97,91 juta.
Hal itu didukung dari pendapatan tumbuh 12,94 persen dari USD 2,16 miliar hingga akhir kuartal III 2017 menjadi USD 2,44 miliar hingga akhir kuartal III 2018.
Advertisement
Baca Juga
Beban pokok pendapatan naik 9,68 persen menjadi USD 1,76 miliar. Hal itu mendorong laba bruto tumbuh 22,2 persen dari USD 559,73 juta hingga September 2017 menjadi USD 684,49 juta.
Perseroan memiliki kode emiten PGAS ini mencatatkan penurunan beban administrasi dan umum sebesar 3,59 persen menjadi USD 136,87 juta hingga akhir September 2018. Pendapatan lain-lain naik 19,76 persen menjadi USD 25,33 juta hingga akhir September 2018.
Selain itu, beban keuangan turun dari USD 106,97 juta hingga akhir September 2017 menjadi USD 95,67 juta hingga akhir September 2018. Pendapatan keuangan naik dari USD 11,52 juta hingga akhir September 2017 menjadi USD 17,48 juta hingga akhir September 2018.
Pendapatan keuangan itu tumbuh 51,1 persen hingga akhir September 2018. Perseroan mencatatkan laba perubahan nilai wajar derivative menjadi USD 4,69 juta dari sebelumnya rugi USD 3,95 juta. Namun, perseroan alami kenaikan rugi selisih kurs menjadi USD 30,78 juta hingga akhir September 2018.
Perseroan alami kenaikan liabilitas dari USD 3,10 miliar pada 31 Desember 2017 menjadi USD 3,34 miliar pada 30 September 2018. Ekuitas perseroan naik menjadi USD 3,31 miliar pada 30 September 2018. PT Perusahaan Gas Negara Tbk kantongi kas sebesar USD 1,65 miliar pada 30 September 2018.
PGN Siap Pasok Gas ke Kawasan Industri Purwakarta
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggandeng Jasa Tirta dan Multi Optimal Sentosa untuk menyediakan energi gas bumi di Kawasan Industri Purwakarta.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan, PGN menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Perum Jasa Tirta II (PJT II) dan PT Multi Optimal Sentosa (MOS) untuk mengembangkan kawasan industri Purwakarta, Jawa Barat.
Melalui penandatanganan MoU antara ketiga pihak, pengembangan kawasan industri akan menghadirkan kenyamanan beraktivitas bagi pelaku industri yang menjadi penghuni kawasan.
"Apalagi, PGN maupun PJT II telah sarat pengalaman menangani banyak klien komersial, termasuk industri besar," kata Gigih, di Jakarta, Senin 5 November 2018.
Dia menyatakan, penandatanganan perjanjian tersebut mencerminkan sinergisitas yang kian kuat, antara entitas bisnis guna menggerakkan perekonomian nasional.
“Sinergi itu sangat dibutuhkan, pelaku industri harus bersinergi dengan pengembang kawasan, begitu pun pengembang kawasan mesti bersinergi pula dengan pihak lain, termasuk kepada penyedia fasilitas,” tutur dia.
Dalam MoU, menyebutkan nantinya PGN akan memenuhi kebutuhan gas bumi di kawasan yang dibangun MOS. Begitu pun untuk peran PJT II yang juga akan dimanfaatkan bagi pengembangan kawasan industri.
Selanjutnya, MoU akan lebih dimatangkan ke dalam perjanjian kerjasama ataupun dokumen tertulis lainnya. Kelak, perjanjian kerjasama itu akan dijadikan acuan untuk pemanfaatan fasilitas serta skema teknis lainnya.
"MOS merupakan pengembang kawasan industri terpadu di Purwakarta, Jawa Barat. Dalam pembangunan kawasan industri terpadu itu, MOS menggandeng PGN dan PJT II untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan pihak industri," tandasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement