Wall Street Tumbang, Catatkan Penurunan Mingguan Terbesar Sejak Maret

Sepanjang pekan ini, Dow turun 4,5 persen, S & P 500 tergelincir 4,6 persen dan Nasdaq turun 4,9 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Des 2018, 05:33 WIB
Diterbitkan 08 Des 2018, 05:33 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street jatuh hingga lebih dari 2 persen pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta). Pedorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini adalah aksi jual besar-besaran yang dipimpun oleh saham-saham di sektor teknologi.

Mengutip Reuters, Sabtu (8/12/2018), Dow Jones Industrial Average turun 558,72 poin atau 2,24 persen menjadi 24.388,95. Untuk S&P 500 kehilangan 62,87 poin atau 2,33 persen menjadi 2.633,08. Sedangkan Nasdaq turun 219,01 poin atau 3,05 persen menjadi 6.969,25.

Penurunan yang dicetak indeks acuan utama di Wall Street ini mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak Maret. Pelemahan tersebut terjadi karena masih adanya kekhawatiran atas ketegangan perang dagang antara AS dengan China.

Indeks S&P 500 menghapus hampir seluruh keuntungan yang telah dicetak dari pekan sebelumnya ketika indeks acuan tersebut mencatatkan kenaikan mingguan terbesar dalam 7 tahun.

AS dan China menghentikan sementara perang dagang selama 90 hari. Kesepakatan tersebut dilakukan di Argentina pada pertemuan negara-negara G20. Sejak adanya pengumuman tersebut, Wall Street terus bergejolak karena investor terus mencari tanda-tanda yang terjadi usai gencatan senjata tersebut.

Kekhawatiran atas hubungan perdagangan AS-Cina dikaburkan oleh komentar penasihat dagang Gedung Putih, Peter Navarro bahwa pejabat AS akan menaikkan tarif jika kedua negara tidak mencapai kesepakatan selama 90 hari periode negosiasi.

Seiring dengan isu tersebut, Wall Street juga fokus pada imbal hasil obligasi dan arah kebijakan suku bunga dari the Federal Reserve (the Fed). Beberapa investor memperkirakan laju kenaikan lebih lambat dari yang diantisipasi sebelumnya.

"Ini adalah krisis kepercayaan pada situasi perdagangan, apa yang akan terjadi di sana, dan mungkin sedikit krisis kepercayaan di The Fed, mengingat betapa cepat mereka harus mengubah nada," kata Walter Todd, kepala investasi Greenwood Capital Associates, Greenwood, Carolina Selatan, AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rincian Saham

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sepanjang pekan ini, Dow turun 4,5 persen, S & P 500 tergelincir 4,6 persen dan Nasdaq turun 4,9 persen.

Saham teknologi menjadi pendorong utama kejatuhan indeks. Sektor teknologi dalam indeks aucan S&P 500 turun 3,5 persen. Saham Healthcare yang sebelumnya selalu menjadi penyelamat di antara sektor-sektor utama S&P harus kalah dan catatkan penurunan 2,5 persen.

Saham energi hanya turun 0,6 persen didukung oleh kenaikan harga minyak karena Arab Saudi dan produsen lain di OPEC, serta sekutu seperti Rusia, setuju untuk mengurangi produksi untuk menguras persediaan bahan bakar global dan mendukung pasar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya