Sektor Industri Dasar Tertekan, IHSG Melemah Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bertahan di zona hijau. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Feb 2019, 16:18 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2019, 16:18 WIB
Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bertahan di zona hijau. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (19/2/2019), IHSG melemah terbatas 3,14 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.494,66. Padahal IHSG sempat berada di zona hijau sejak awal perdagangan saham.

Indeks saham LQ45 susut 0,38 persen ke posisi 1.013,95. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Sebanyak 187 saham melemah sehingga menekan IHSG. 226 saham menguat sehingga IHSG tak turun tajam. Selain itu, 117 saham diam di tempat.

Pada akhir perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.534 dan terendah 6.493,30. Total frekuensi perdagangan saham 430.460 kali dengan volume perdagangan 13,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun.

Investor asing jual sahal saham Rp 277,42 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.102.

Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 1,52 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian menanjak 0,58 persen dan sektor saham konstruksi mendaki 0,44 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, optimisme dari para pelaku pasar global terkait dengan negosiasi perdagangan Amerika Serikat-China di Washington, akan berjalan lancar sehingga membuat IHSG menguat di pembukaan perdagangan saham.

"Namun seiring dengan minimnya sentimen positif dari domestik membuat pelaku pasar mulai ambil aksi profit taking sehingga IHSG berada di zona negatif," kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Saham Cetak Keuntungan dan Merosot

Awal 2019 IHSG
Pengunjung beraktivitas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan sektor saham industri dasar turun 1,09 persen, sektor saham aneka industri tergelincir 0,64 persen dan sektor saham manufaktur susut 0,44 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BNII naik 24,81 persen ke posisi 322 per saham, saham GMFI menguat 8,55 persen ke posisi 254 per saham, dan saham MPPA mendaki 17,69 persen ke posisi 306 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham SIMA susut 25 persen ke posisi 300 per saham, saham NAGA merosot 11,45 persen ke posisi 294 per saham, dan saham KONI terpangkas 9,88 persen ke posisi 438 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,42 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,24 persen, indeks saham Singapura melemah 0,19 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei naik 0,10 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,05 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,07 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya