Liputan6.com, Jakarta - Selaras dengan peluncuran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Pedoman Pembukaan Rekening Efek Nasabah dan Rekening Dana Nasabah, Mandiri Sekuritas kembali berinovasi dengan meluncurkan MOST DigiSign, fitur tanda tangan elektronik untuk pembukaan rekening efek yang diklaim aman dan mudah.
Fitur MOST DigiSign digunakan sebagai pengganti salah satu syarat pembukaan rekening efek dari OJK, yaitu adanya tanda tangan basah. DigiSign ini mengadopsi teknologi asymmetric cryptography yang kekuatan hukumnya diklaim sama dengan tanda tangan konvensional.
Managing Director Mandiri Sekuritas Lisana Irianawati menyatakan, awalnya pembukaan rekening efek akan memakan waktu 14 hari kerja bahkan lebih. Setelah adanya MOST, pembuatan rekening efek hanya memakan waktu 3-7 hari kerja. Namun, proses ini dinilai masih terlalu lama.
Advertisement
Baca Juga
"Nasabah MOST saat ini perlu waktu 3 hingga 7 hari untuk proses membuka rekening efek. Tapi OJK minta 30 menit jadi, akhirnya kita buatlah DigiSign," ungkap Lisana di Jakarta, Senin (1/4/2019).
Lisana menambahkan, dalam penyediaan fitur tanda tangan digital, Mandiri Sekuritas berkolaborasi dengan PrivyID, start-up yang merupakan bagian dari Mandiri Capital Indonesia. Tanda tangan digital alias digital signature, menurut PP No. 82 tahun 2018, memiliki nilai pembuktian yang kuat sehingga tidak bisa disalahgunakan.
Selain peluncuran MOST DigiSign, Mandiri Sekuritas juga turut perkenalkan The Loft, co-working space ala Mandiri Sekuritas sebagai wadah edukasi pasar modal bagi generasi muda.
Lisana berharap MOST DigiSign bisa mempercepat proses pembukaan rekening efek agar masyarakat semakin mudah jadi investor pasar modal.
"MOST DigiSign, selain cepat dan efisien juga lebih ramah lingkungan karena menghemat kertas. Diharapkan semakin banyak masyarakat yang bisa menjadi investor pasar modal dengan mudah," tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mandiri Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi Zaman Now
Sebelumnya, dalam meningkatkan basis investor individu, Mandiri Sekuritas terus berinovasi menghadirkan layanan pasar modal terlengkap, mudah, aman, dan dapat diakses di mana saja melalui berbagai platform.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan, hal ini merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung program inklusi keuangan dan mempermudah masyarakat dalam mengakses pasar modal melalui layanan investasi digital Mandiri Online Securities Trading (MOST).
BACA JUGA
Saat ini, Mandiri Sekuritas telah dipercaya oleh lebih dari 89 ribu nasabah yang berinvestasi di pasar modal.Mandiri Sekuritas juga menjadi perusahaan efek terdepan dalam mengedukasi masyarakat sejak 6 tahun terakhir, tidak hanya di kota-kota besar, tapi hingga ke perbatasan yang ternyata memiliki basis investor yang sangat potensial.
Pada Agustus 2018, Mandiri Sekuritas meluncurkan MOST Learning, yaitu platform pembelajaran online yang pertama di Indonesia. Layanan ini memberikan kemudahan kepada nasabah dan masyarakat untuk meningkatkan kemahiran dalam berinvestasi di pasar modal.
Para nasabah dan masyarakat umum dapat mengakses konten-konten pembelajaran investasi, mengikuti kelas investasi secara live streaming, serta saling berinteraksi melalui forum yang tersedia di dalam platform MOST Learning.
“Inovasi digital yang dihadirkan Mandiri Sekuritas ini sesuai dengan tujuan Perusahaan untuk mempromosikan lifestyle berinvestasi di pasar modal kepada masyarakat. Selain itu, nasabah retail dapat membekali diri dengan pemahaman, informasi, dan panduan langsung dari trainerserta laporan riset Mandiri Sekuritas,” tutup Silvano.
Advertisement