Sambut Akhir Pekan, IHSG Ditutup Anjlok ke Level 6.244,1

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.258,85 dan terendah 6.234,82.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jan 2020, 16:12 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 16:12 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Sebanyak 232 saham turun sehingga mendorong IHSG ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (24/1/2020), IHSG ditutup turun tipis 5,1 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.244,1. Sementara itu, indeks saham LQ45 menguat 0,09 persen ke posisi 1.025,5.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.258,85 dan terendah 6.234,82.

Sebanyak 232 saham turun sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 160 saham menguat dan 147 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 350.136 kali dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 triliun.

Investor asing beli saham mencapai Rp 14,3 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.573.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, empat sektor yang menguat dipimpin oleh sektor industri dasar naik 0,63 persen. Kemudian diikuti sektor keuangan naik 0,24 persen da infrastruktur naik 0,21 persen.

Sedangkan sektor yang melemah. Pelemahan dipimpin oleh sektor perkebunan turun 1,16 persen dan perkebunan turun 1,16 persen. Selain itu sektor barang konsumsi turun 0.76 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah diantaranya TFCO yang turun 25 persen ke Rp 525 per lembar saham, LMSH melemah 24,22 persen ke Rp 338 per lembar saham dan POLA turun 15,20 persen ke Rp 145 per lembar saham.

Sementara sektor yang menguat antara lain INDO naik 34,69 persen ke Rp 198 per saham, RELI naik 30,77 persen ke Rp 170 per saham dan LMAS naik 19,23 persen ke Rp 155 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sesi Pembukaan

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan perdagangan akhir pekan ini.

Pada prapembukaan perdagangan, Jumat (24/1/2020), IHSG melemah 6,37 poin atau 0,10 persen ke level 6.242,83. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih melemah dengan turun 7,9 poin atau 0,13 persen ke level 6.241,29.

Indeks saham LQ45 juga turun 0,17 persen ke posisi 1.022,83. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.248,03 dan terendah di 6.238,84.

Sebanyak 65 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 100 saham menguat dan 109 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 11.049 kali dengan volume perdagangan 107,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 109,8 miliar.

Investor asing jual saham Rp 7,3 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.634 per Dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk hanya tiga sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor konstruksi yang naik 0,16 persen, sektor pertambangan naik 0,10 persen dan sektor perdagangan yang menguat 0,06 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain NUSA turun 14,52 persen menjadi Rp 530 per lembar saham, POLA melemah 12,28 persen menjadi Rp 150 per lembar saham dan ASBI tertekan 7,83 persen menjadi Rp 212 per lembar saham.

Saham-saham yang menguat diantaranya OMRE yang melonjak 23,66 persen ke Rp 1.150 per lembar saham, ALKA menguat 11,56 persen ke Rp 444 per lembar saham dan MTSM melemah 10,53 persen ke Rp 210 per lembar saham. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya