Bursa Saham Asia Dihantui Ketegangan China-AS

Sebagian besar saham inti di Asia hari ini libur. Namun pergerakannya dipengaruhi oleh ketegangan China dan AS.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Mei 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 09:00 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Australia naik pada perdagangan Selasa pagi. Sementara pasar utama di Asia tengah libur.

Dikutip dari CNBC, Selasa (5/5/2020), S & P / ASX 200 naik 0,69 persen pada awal perdagangan, dengan saham bank-bank besar seperti Commonwealth Bank of Australia dan Westpac semuanya menguat.

Reserve Bank of Australia diperkirakan akan mengumumkan keputusan tingkat suku bunganya pada hari Selasa, ditetapkan sekitar pukul 12:30 malam waktu setempat.

Di sisi data ekonomi, PDB kuartal pertama Indonesia juga akan diumumkan pada hari Selasa.

Investor akan terus memantau perkembangan pandemi global virus corona serta meningkatnya ketegangan AS-China. Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melemah lebih dari 4 persen pada hari Senin di tengah ketidakpastian.

Pasar saham di China, Jepang dan Korea Selatan tutup pada hari Selasa untuk hari libur.

 

Wall Street dan Harga Minyak

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Semalam di Amerika Serikat, bursa saham naik lebih tinggi. Dow Jones Industrial Average naik 26,07 poin menjadi ditutup pada 23.749,76 sementara S&P 500 naik sekitar 0,42 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 2.842,74. Nasdaq Composite naik 1,23 persen menjadi sekitar 8.710,72.

Yen Jepang diperdagangkan pada 106,63 per dolar setelah melihat level di sekitar 107 kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada 0,6431 setelah melewati level 0,654 minggu lalu.

Harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent naik 3,38 persen menjadi USD 28,12 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga melonjak 5,05 persen menjadi USD 21,42 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya