Circle K Akan Akuisisi Carrefour, Begini Tanggapan Transmart

Perusahaan yang menaungi Circle K, Alimentation Couche-Tard Inc bersiap untuk akuisisi Carrefour SA.

oleh Agustina MelaniDian Tami Kosasih diperbarui 16 Jan 2021, 09:26 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan yang menaungi Circle K, Alimentation Couche-Tard Inc akan siapkan dana hingga USD 20 miliar untuk akuisisi atau mengambil alih supermarket asal Prancis Carrefour SA.

Kabar akuisisi itu sempat membuat saham Carrefour naik 14 persen pada Rabu, 13 Januari 2021. Akan tetapi, saham Couche-Tard turun 2,2 persen, demikian mengutip Bloomberg.Couche-Tard mengonfirmasi telah memulai "diskusi eksplorasi" untuk mendapatkan kesepakatan dengan Carrefour.

Namun, hingga kini belum ada kepastian pembicaraan akan mengarah pada transaksi.Kabarnya kedua belah pihak masih harus negosiasi terkait harga.

Tak hanya dari sisi supermarket, fokus Couche-Tard juga mengarah pada toko serba ada dan pompa bensin.Saat ini, Carrefour mengoperasikan lebih dari 2.800 supermarket dan 703 hypermarket besar di Eropa.

Sedangkan untuk Amerika Latin, terdapat toko di Argentina dan Brasil.Saat ini perusahaan memiliki 320.000 pekerja secara global dan menjadi perusahaan swasta terbesar yang memberikan pekerjaan bagi masyarakat Prancis.

Saat diminta tanggapan mengenal hal itu, Vice Presiden Corporate Communications PT Trans Retail Indonesia, Satria Hamid menegaskan, Carrrefour Indonesia sudah menjadi entitas berbeda dengan Carrefour Prancis sejak Januari 2013. Saat ini, pihaknya sudah mengembangkan bendera sendiri dengan nama Transmart.

"Sejak Januari 2013, Carrefour merupakan entitas berbeda. Pengusaha Indonesia Chairul Tanjung beli saham Carrefour di Indonesia. Sejak itu menjalankan dengan bendera Transmart. PT Trans Ritel Indonesia. Tidak ada lagi hubungan dengan manajemen Prancis," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (15/1/2021).

Ia menuturkan, pembelian saham Carrefour Indonesia itu merupakan fenomena industri ritel. Pengusaha Chairul Tanjung resmi beli 60 persen sisa saham perusahaan Carrefour dan menjadi pemilik tunggal dengan nilai USD 750 juta.

"Fenomena revolusi industri ritel. Perusahaan asing menjadi lokal. Ini didukung dari semua pihak," ujar dia.

Dengan memakai bendera Transmart sejak 2013, Satria menuturkan, pihaknya secara periodik remodelling Carrefour dengan konsep baru.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Konsep Four in One

Pihaknya mengubah Carrefour tidak hanya menjadi tempat belanja, tetapi juga kuliner, bermain, hingga menonton. Satria mengatakan, konsep tersebut juga dinikmati dan memenuhi selera konsumen Indonesia.

"Konsep ini memang dinikmati konsumen Indonesia dengan memadukan unsur ritel dan shopping experince, dengan konsep four in one," ujar dia.

Satria mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan Transmart di beberapa kota sehingga juga dapat membantu ekonomi daerah dan Indonesia."Bantu ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja, produk UMKM," kata Satria.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya