Carrefour Setop Pembicaraan Merger, Bursa Saham Eropa Merosot

Saham Carrefour merosot 5,9 persen dalam transaksi awal setelah pembicaraan pengambilalihan dengan Alimentation Couche-Tard Kanada gagal.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2021, 15:57 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 17:22 WIB
Ilustrasi Bursa Saham
Ilustrasi Bursa Saham (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Eropa melemah pada awal sesi perdagangan saham Senin pagi waktu setempat.  Hal tersebut juga didorong saham peritel Prancis Carrefour merosot.

Penurunan saham Carrefour dipicu setelah akhir pembicaran merger senilai 16,2 miliar euro (USD 19,57 miliar) dengan Alimentasi Couche-Tard. Bursa saham Eropa juga dibayangi kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi yang lambat sehingga membuat investor khawatir.

Indeks pan-Eropa STOXX 600 merosot 0,2 persen, memperpanjang penurunan dari Jumat, 15 Januari 2021, ketika indeks acuan menghentikan kenaikan empat minggu berturut-turut. Demikian mengutip dari Antara, Senin, (18/1/2021).

Ekonomi China yang lebih baik secara kuartalan dari perkiraan juga gagal menarik investor. Hal ini lantaran investor khawatir melonjaknya kasus COVID-19 dan pembatasan ketat di Benua Eropa dapat menghambat pertumbuhan pada kuartal I 2021.

Saham Carrefour merosot 5,9 persen dalam transaksi awal setelah pembicaraan pengambilalihan dengan Alimentation Couche-Tard Kanada gagal. Kedua belah pihak juga memutuskan untuk bekerja pada peluang kemitraan.

Saham perusahaan ritel Prancis telah kehilangan hampir sepertiga dari keuntungannya setelah Pemerintah Prancis menentang kesepakatan itu pada pekan lalu.

Sementara itu, saham produsen mobil Stellantis naik hampir tiga persen pada hari pertama perdagangan di pasar saham Paris setelah merger antara produsen mobil Fiat Chrysler dan PSA.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Menkeu Prancis Tolak Akuisisi Carrefour oleh Perusahaan Kanada

Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis

Sebelumnya, Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, secara tegas menolak akuisisi yang hendak dilakukan perusahaan Kanada, Alimentation Couche-Tard terhadap, Carrefour. Nilai transaksi pengambilan alih diperkirakan mencapai USD 20 miliar.

Seperti dilansir CBCNews, Sabtu, 16 Januari 2021, Menkeu Prancis Le Maire telah bertemu dengan pendiri dan ketua eksekutif Alimentation Couche-Tard , Alain Bouchard, Jumat, 15 Januari 2021, kata juru bicara menteri Le Maire mengungkapkan penolakan ini dilakukan karena alasan keamanan pangan.

"Keamanan pangan sangat strategis bagi negara kami sehingga kami. Jawaban saya sangat jelas: kami tidak mendukung kesepakatan itu. Tidak itu sopan, tapi jelas dan tidak final," kata dia.

Selain itu, Couche-Tard berharap restu Prancis dapat diberikan dengan menawarkan komitmen pada pekerja dan rantai pasokan makanan, serta mempertahankan entitas gabungan yang terdaftar di Paris dan Toronto.

Serius dengan hal ini, bos Carrefour, Alexandre Bompard dan petinggi Couche-Tard, Brian Hannasch akan menjadi rekan.

Rencana tersebut juga termasuk komitmen Carrefour untuk mempertahankan operasi strategis global di Prancis dan memiliki warga negara Prancis sebagai dewan.Couche-Tard juga akan memompa investasi 3 miliar euro.

Hal ini menjadi rencana yang didukung secara luas oleh Carrefour, karena mampu mempekerjakan 105.000 pekerja di Prancis sebagai pasar terbesarnya. Sebelumnya, kabar akuisisi itu sempat membuat saham Carrefour naik 14 persen pada Rabu, 13 Januari 2021.

Akan tetapi, saham Couche-Tard turun 2,2 persen, demikian mengutip Bloomberg. Couche-Tard juga mengonfirmasi telah memulai "diskusi eksplorasi" untuk mendapatkan kesepakatan dengan Carrefour.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya