Investor Cermati Perkembangan Kasus COVID-19, Bursa Saham Asia Menghijau

Investor mencermati perkembangan situasi COVID-19 menjadi sentimen yang pengaruhi bursa saham Asia, Senin, 25 Januari 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 25 Jan 2021, 08:25 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 08:25 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin, (25/1/2021). Hal ini seiring investor kembali fokus mencermati situasi pandemi COVID-19.

Indeks saham Korea Selatan Kospi memimpin penguatan di bursa saham Asia. Indeks saham Kospi naik 1,05 persen. Di Jepang, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,37 persen, dan indeks saham Jepang Topix naik 0,19 persen.

Indeks saham Australia menguat 0,33 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,1 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Senin (25/1/2021).

Di tengah pandemi COVID-19, China melampaui Amerika Serikat (AS) sebagai penerima investasi asing langsung terbesar di dunia. Hal itu berdasarkan laporan yang dirilis dari Konferensi PBB terkait perdagangan dan pembangunan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Saat Pandemi COVID-19, China Tarik Investasi Lebih Besar Ketimbang AS

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

China mendatangkan investasi USD 163 miliar pada 2020 dibandingkan dengan AS sebesar USD 134 miliar.

Selain itu, investor juga mencermati perkembangan COVID-19. Hal ini seiring dunia berlomba untuk beradaptasi melawan COVID-19 yang bermutasi telah menghasilkan sejumlah varian yang berpotensi lebih menular.

Secara global, lebih dari 99 juta orang telah terinfeksi COVID-19. Kasus meninggal karena COVID-19 mencapai 2.127.206.

Indeks dolar AS berada di posisi 90,20 setelah sempat sentuh level 90,6. Yen Jepang diperdagangkan 103,80 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya