IHSG Berpotensi Menghijau, Cermati Saham Pilihan Ini

Setelah turun selama tiga, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat pada Rabu, 28 Januari 2021. Apa pemicunya?

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Jan 2021, 06:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 06:30 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis, (28/1/2021) setelah beberapa hari melemah.

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menuturkan, tidak terlalu banyak sentimen di pasar sehingga IHSG  berpeluang naik.

Pada pekan ini, ia menilai pelaku pasar masih menanti hasil rapat pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserce. Selain itu, pelaku pasar juga mencermati perkembangan program vaksinasi COVID-19.

“IHSG akan mulai rebound setelah beberapa hari turun,” ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan kisaran support 6.050-5.998 dan resistance 5.154-6.259.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menuturkan, IHSG masih bergerak konsolidasi yang diiring gelombang tekanan yang terlihat belum akan berakhir.

Sementara itu, aliran dana investor kembali masuk ke pasar saham Indonesia sehingga turut menunjang pergerakan IHSG.

“IHSG akan bergerak di kisaran 5.901-6.156,” ujar dia.

Untuk pilihan saham, William memilih PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sedangkan Hans memilih saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Analisis Teknikal

20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hans pun menyampaikan analisis teknikal untuk saham pilihan tersebut:

ACST berpeluang menguat, area akumulasi di level 372 sampai 405. Area cut loss bila turun di bawah level 365 dan target penguatan ke level 420 sampai 450.

BBKP berpeluang menguat, area akumulasi di level 510 sampai 605. Area cut loss bila turun di bawah level 500 dan target penguatan ke level 590 sampai 695.

BSDE berpeluang menguat, area akumulasi di level 1,070 sampai 1,150. Area cut loss bila turun di bawah level 1,000 dan target penguatan ke level 1,200 sampai 1,290.

INAF.berpeluang menguat, area akumulasi di level 3,460 sampai 3,720. Area cut loss bila turun di bawah level 3,390 dan target penguatan ke level 4,290 sampai 4,870.

KAEF berpeluang menguat, area akumulasi di level 3,600 sampai 3,870. Area cut loss bila turun di bawah level 3,500 dan target penguatan ke level 4,250 sampai 5,150.

SMBR berpeluang menguat, area akumulasi di level 810 sampai 915. Area cut loss bila turun di bawah level 790 dan target penguatan ke level 995 sampai 1,110.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya