Standard Life Aberdeen Tutup Bisnis Manajer Investasi di Indonesia

Standard Life Aberdeen (SLA) berharap dapat menyelesaikan penutupan bisnis di Indonesia pada pertengahan 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jan 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2021, 21:41 WIB
Peluncuran produk investasi Syariah pertama dari Aberdeen Asset Management.
Peluncuran produk investasi Syariah pertama dari Aberdeen Asset Management.

Liputan6.com, Jakarta - Standard Life Aberdeen (SLA), penerima manfaat utama (ultimate beneficial owner) dari manajer investasi PT Aberdeen Standard Investments Indonesia (PT ASII) menutup bisnis manajemen investasi di Indonesia.

"Keputusan untuk keluar dari pasar Indonesia adalah bagian dari rencana perusahaan yang lebih luas untuk mengkonfigurasi ulang operasi global kami seputar strategi pertumbuhan kami," ujar Juru Bicara Standard Life Aberdeen (SLA), dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (28/1/2021).

Adapun langkah tersebut untuk fokus pada prioritas strategis dan tujuan utama untuk membangun kemampuan yang menambah nilai lebih bagi klien.

"Hal ini diharapkan akan membantu mendorong pertumbuhan yang efisien, mengutamakan kepentingan nasabah, dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di seluruh bisnis internasional kami,” 

Pihaknya berharap dapat menyelesaikan penutupan bisnis di Indonesia pada pertengahan 2021. Hal ini dengan cara yang tertib dan transparan dengan memperlakukan karyawan dan nasabah dengan adil.

"PT ASII bermaksud untuk menutup tujuh reksa dana terbuka yang berdomisili lokal, dan melikuidasi atau transfer tiga reksa dana terproteksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik nasabah kami,”

Alvena menyebutkan, kalau langkah yang diambil keputusan sulit yang dibuat tetapi cara yang tepat untuk bisnis ini.

“Keputusan penutupan ini tidak mencerminkan profesionalisme atau kinerja rekan-rekan kami di Indonesia. Kami akan melakukan semampu kami untuk memastikan semua karyawan yang terkena dampak, memperoleh dukungan selama proses berlangsung,”

Adapun PT ASII saat ini memiliki kantor di Jakarta, dengan tim investasi yang mengelola 10 reksa dana yang berdomisili lokal, pada aset kelas saham dan pendapatan tetap.

“Keputusan tersebut tidak akan berdampak pada reksa dana regional Aberdeen Standard Investments atau investasi luar negeri yang diinvestasikan di pasar Indonesia yang akan terus dikelola oleh tim investasi regional kami yang berbasis di Singapura. Indonesia akan tetap menjadi tujuan investasi penting untuk strategi regional kami,” 

Selain itu, keputusan menutup bisnis manajer investasi di Indonesia tidak ada dampak material pada bisnis di luar Indonesia.

“Dengan menempatkan nasabah dan kebutuhan pelanggan sebagai fokus utama dari semua kegiatan yang kami lakukan, kami tetap akan berkomitmen untuk mengembangkan bisnis kami di wilayah Asia Pasifik,” 

Aberdeen Standard Investments Asia Limited (sebelumnya Aberdeen Asset Management Asia Limited), mengakuisisi 80 persen saham PT NISP Asset Management) dari NISP Sekuritas pada 2014 untuk mendirikan PT Aberdeen Asset Management.

Pada 2018, perseroan akuisisi 19 persen saham tambahan di PT Aberdeen Asset Management, sehingga kepemilikan saham menjadi 99 persen. PT Aberdeen Asset Management kemudian diubah namanya menjadi Aberdeen Standard Investments Indonesia (PT ASII) setelah merger antara Standard Life dan Aberdeen pada Agustus 2017.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bubarkan Produk Reksa Dana

Sebelumnya dalam pengumuman di media massa, Standard Life Aberdeen (SLA) sebagai penerima manfaat utama dari manajer investasi telah memutuskan rencana strategis untuk menutup kegiatan bisnis manajer investasi di Indonesia, PT Aberdeen Standard Investment Indonesia.

Berdasarkan analisis dan penilaian secara komprehensif dan mendalam atas pilihan penyelesaian reksa dana dan dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik nasanah Reksa Dana Aberdeen Standar Indonesia Bond Fund, manajer investasi memutuskan membubarkan reksa dana Aberdeen standard Indonesia bond fund.

Berkaitan dengan itu, manajer investasi menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1.Pada tanggal yang sama dengan pengumuman ini, manajer investasi telah menyampaikan rencana pembubaran reksa dana Aberdeen Standard Indonesia Bond Fund kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat direksi PT Aberdeen Standard Investments Indonesia Nomor 47/DIR/ASII/2021 pada 28 Januari 2021.

2.Manajer investasi telah menginstruksikan bank custodian untuk menghentikan perhitungan nilai aktiba bersih reksa dana Aberdeen standard Indonesia bond fund melalui Surat Nomor 41/DIR/ASII/tanggal 28 Januari 2021 efektif per 28 Januari 2021.

3. Pembubaran dan dimulainya proses likuidasi akan dilakukan dengan ditandatanganinya akta pembubaran reksa dana Aberdeen Standar Indonesia bond fund yang dibuat di hadapan notaries.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya